Belum Seluruh Pencari Suaka di Kalideres Dipindahkan


Puluhan imigran pencari suaka yang berasal dari Afghanistan mendatangi gedung UNHCR di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (29/7). Foto: MP/Opih
MerahPutih.com - Pemprov DKI Jakarta menyebut para pencari suaka yang mendiami lahan eks Kodim Kalideres Jakarta Barat belum seluruhnya dipindahkan. Meskipun pada 31 Agustus kemarin batas akhir Pemprov DKI memberikan fasilitas makanan dan tempat tinggal.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta, Taufan Bakri mengatakan dari data yang dia peroleh dari United Nations High Commissioner for Refugeest (UNHCR) baru memindahkan sekitar 500 orang pencari suaka dan sisanya masih sekitar 300 orang lagi.
Baca Juga
"Masih, masih (berada di Kalideres), karena pekerjaan pemindahan itu belum selesai semua dari UNHCR. Data terakhir, kurang lebih 500-an yang dipindahkan, yang belum sekitar 300-an," ujar Taufan saat dihubungi Senin (2/8).

Namun, kata Taufan, justru masih ada imigran pencari suaka yang berdatangan ke pengungsian Kalideres salah satunya dari Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
"Ada suaka yang datang lagi nih, kemarin siang saya ke Kalideres, ada yang baru datang dari Cisarua," kata Taufan.
Pemprov DKI telah memberikan bantuan tempat tinggal sementara di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, kepada para pencari suaka sejak (12/7). Pasalnya, mereka sempat mendiami trotoar di sekitar Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Baca Juga
Anies Beberkan Alasan Pemprov DKI Hentikan Bantuan Kepada Para Pencari Suaka
Bantuan diberikan Pemprov DKI karena rasa kemanusiaan karena pencari suaka adalah urusan pemerintah pusat atau UNHCR. Pemprov DKI tidak memiliki wewenang menangani pencari suaka. Tidak hanya bantuan tempat tinggal, pencari suaka juga diberi bantuan makan dua kali sehari oleh Pemprov DKI kurang lebih dua bulan.

"Dari Pemprov benar-benar sudah menghentikan bantuan makanan. Kita memang sudah tidak punya kapasitas membantu lagi setelah batas waktu yng ditentukan kemarin. Untuk sementara logistik yang bisa kita kasih adalah listrik dan air, dengan rasa kemanusiaan kita enggak mungkin bisa kita putuskan," tutur Taufan.
Baca Juga
Sementara bantuan makanan kini ditanggung oleh UNHCR. Menurut Taufan saat dirinya ke lokasi penampungan sementara melihat ada bantuan makanan sekitar 700 boks untuk makam siang dan 700 boks untuk makan malam dari UNHCR.
Nantinya, para pencari suaka akan difasilitasi oleh UNHCR untuk mendapatkan tempat sewa atau kos meski tidak dijelaskan jumlah bantuan uang yang diperoleh masing-masing pencari suaka. (Asp)