Fashion

Belajar Sejarah Denim di Wall of Fades 2022

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 18 November 2022
Belajar Sejarah Denim di Wall of Fades 2022

Berbagai jenis denim di dinding. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SAAT mendengar kata denim, yang muncul di benakmu ialah celana panjang berwarna biru dengan fading-nya, dan menjadi salah satu outfit yang bisa dipadukan dengan apa saja. Lantas, bagaimana sih sejarah denim dari tahun ke tahun?

Pameran denim terbesar di Indonesia, Wall of Fades (WOF), kembali digelar secara offline di City Hall, Pondok Indah Mall 3, Jakarta Selatan, 18-20 November. Kamu bisa membeli berbagai jenis denim yang kece dari 50 tenant jenama lokal di sana.

Selain memamerkan denim dengan fading nan apik, WOF 2022 juga menjadi tempat belajar sejarah denim hingga akhirnya menjadi salah satu item fesyen stylish saat ini. Semua itu tertuang dalam tulisan dan gambar yang ada pada dinding dekat pintu masuk.

BACA JUGA:

Pencinta Denim Waktunya Merapat ke Wall of Fades 2022




Pada akhir abad ke-17, penenun di Nimes, Prancis, secara tidak sengaja membuat denim modern pertama. Mereka menyebut materi baru itu 'serge de Nimes' yang secara harfiah berarti twill from Nimes. Sementara itu, pekerja tekstil di Genoa, Italia, telah memproduksi kain dari wol dan kapas yang diwarnai nila. Istilah 'Jean' adalah istilah singkat untuk Genoa. Jadi, secara teknis, jeans dan denim adalah dua kain yang berbeda.

jeans
Hasil fading di celana denim. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)



Di sisi lain, denim selalu dipintal dari benang putih dan nila. Bahan ini digunakan secara eksklusif untuk pakaian kerja bagi para penambang, mekanik, koboi, dan petani. Sebab, para pekerja tersebut membutuhkan material pakaian yang tahan banting.


Pada 1848, di California mengalami fenomena 'Demam Emas'. Fenomena in muncul setelah James W Marshall menemukan emas di daerah Sutter Hill. Berita tentang Demam Emas pun menyebar dan mendorong 300 ribu penduduk bereksodus ke California untuk bersama mencari emas.

Pada 1853, seorang imigran Bavaria, Levi Strauss, memprediksi bahwa fenomena Demam Emas akan melahirkan kebutuhan terhadap pakaian penambang yang tangguh. Saat itu, ia memiliki stok kanvas tenda katun cokelatnya sebagai celana panjang polos, tanpa ikat pinggang, dan tapa saku belakang. Pakaian tersebut dinamakan 'Strauss Overall'.

BACA JUGA:

Wall of Fades 2022 Kembali Digelar Offline


Hingga akhirnya di 1862, Strauss pun beralih ke denim dan mewarnainya dengan warna indigo. Pada 1860-an, celana biru Levi Strauss meniadi pakaian sehari-hari bagi para penambang, petani, sertapeternak di Dunia Barat.

Banyak kelompok pemuda mengadopsi denim sebagai seragam agar tampil menonjol dari masyarakat. Hal ini
memicu banyak kelompok anak muda untuk menjadikan denim sebagai bagian dari identitas dan simbol gerakan mereka.


Gerakan-gerakan itu pun menciptakan banyak subkultur dan gerakan, seperti Hippies, Americana, Runtuhnya Tembok Berlin, dan masih banyak lagi.

wall of fades 2022
Beberapa sejarah singkat denim di Wall of Fades 2022. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)



Seiring zaman berlalu dan berkembang, begitu juga bagaimana manusia membuat denim dengan cara yang terbaru melalui teknik-teknik modern. Bahan tersebut tidak hanya digunakan menadi jeans saja, bentuk busana lain telah tereksplorasi pada masa modern.

Saat ini, denim kembali pada bentuk aslinya, yakni raw denim. Sejak awal 2000-an, sejumlah merek global jeans, seperti Nudie Jeans, berhasil kembali memopulerkan raw denim ke khalayak luas.

Seperti layakya roda, tren denim berputar kembali ke masa awal, yaitu adalah memakai raw denim kembali. Banyak beberapa pemakai masa kini menganut kembali pemakaian jeans seperti pada zaman dahulu, namun diekspresikan dengan gaya yang beraneka ragam.

wall of fades
Beragam booth hadir di Wall of Fades 2022. (Foto: Merahputih.com/Andreas Pranatalta)



Saat ini, industri fesyen secara menyeluruh mengarah kepada industri yang lebih sustainable. Hal ini terjadi karena kepedulian konsumen terhadap keberlanjutan lingkungan semakin meningkat.

Selain Levi's, beberapa brand lainnya mengikuti arah fesyen yang lebih berkelanjutan, seperti halnya Wrangler juga mulai Levi's juga berinovasi dalam menghadirkan koleksiikonik pemilihan bahan dasar seperti yang 20 persen materialnya terbuat Organic Cotton clan Performance caridenim daur ulang. Jack &Eco Cool dengan Polyester yang Jones pun meluncurkan kembali jajaran denim low-impact pada memperpanjang pemakalan dari proses manufaktur denim tahun lalu.(and)

BACA JUGA:

Wall of Fades 2022 akan Digelar di Bandung dan Jakarta

#Fashion #Wall Of Fades
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Fun
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
USS 2025 hadir dengan tiga area utama: Lifestyle Market, Reseller & Collector’s, serta Toys & Hobbies.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
Dari Sneakers Langka hingga Vinyl Kolektibel, Cek 3 Zona Paling Hits di USS 2025
Fun
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Urban Sneaker Society 2025 digelar di JICC Senayan dengan 300 brand, puluhan kolaborasi eksklusif, dan instalasi seni Glassbox Project.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 07 November 2025
USS 2025 Resmi Dibuka: Lebih Megah, Lebih 'Kalcer', dan Penuh Kolaborasi Epik
Fashion
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
USS 2025 akan kembali digelar pada 7-9 November 2025 di JICC, Jakarta Pusat. Ada lebih dari 300 brand yang bakal berpartisipasi dalam event ini.
Soffi Amira - Rabu, 05 November 2025
USS 2025 Kembali Digelar di JICC, Lebih dari 300 Brand Bakal Ikut Berpartisipasi!
Fashion
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
SMM mengajak kita semua untuk melarung kedukaan atas kerusakan laut sekaligus menumbuhkan harapan agar semakin banyak yang sadar dan berupaya memperbaikinya.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Fashion
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
JFW 2026 menampilkan lebih dari 100 desainer dan label terkemuka tanah air.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
ShowBiz
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Berkolaborasi dengan Kasatmata, Silampukau hadirkan album Stambul Arkipelagia.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 29 Oktober 2025
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Fashion
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Kain indah memesona tersebut menjadi representasi batik tulis asal Maluku Tengah nan berkarakter dan memikat.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Fashion
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse All Star adalah platform komunitas global yang didedikasikan untuk mendukung dan memberdayakan para kreator muda yang sedang berkembang.
Dwi Astarini - Jumat, 24 Oktober 2025
 Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Fashion
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Converse mengundang setiap orang untuk mendefinisikan musim liburan mereka sendiri, didukung gaya alas kaki yang serbaguna.
Dwi Astarini - Kamis, 23 Oktober 2025
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Fashion
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Lewat akun Instagram pribadinya @justinhubner5, Justin kerap membagikan gaya berpakaian yang memadukan nuansa sporty dan kemewahan, yang dikenal sebagai tren sporty luxe.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
Bagikan