Kesehatan

Beberapa Bulan Lagi, akan Ada Pil untuk Mengobati COVID-19

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 08 Oktober 2021
Beberapa Bulan Lagi, akan Ada Pil untuk Mengobati COVID-19

Setidaknya ada tiga antivirus yang menjanjikan untuk COVID-19 berada dalam tahap uji klinis. (seekingalpha.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

KESEMPATAN berikutnya untuk mengalahkan COVID-19 segera datang. Pengobatan jangka pendek pil harian yang dapat melawan virus pada tahap awal setelah diagnosis ini dapat mencegah gejala berkembang setelah seseorang terpapar.

“Antivirus oral berpotensi tidak hanya mengurangi durasi sindrom COVID-19 seseorang, tetapi juga berpotensi membatasi penularan ke orang-orang di rumah jika kamu sakit,” kata Timothy Sheahan, ahli virologi di University of North Carolina-Chapel Hill, AS yang telah membantu merintis terapi ini.

Antivirus sudah menjadi perawatan penting untuk infeksi virus lainnya, termasuk hepatitis C dan HIV. Salah satu yang paling terkenal adalah Tamiflu, pil yang diresepkan secara luas yang dapat mempersingkat durasi influenza dan mengurangi risiko rawat inap jika diberikan dengan cepat.

BACA JUGA:

Uji Coba Vitamin A untuk Pengobatan Kehilangan Penciuman Akibat COVID-19

Obat-obatan, yang dikembangkan untuk mengobati dan mencegah infeksi virus pada manusia dan hewan, bekerja secara berbeda tergantung pada jenisnya. Namun, mereka dapat direkayasa untuk meningkatkan sistem kekebalan untuk melawan infeksi, memblokir reseptor sehingga virus tidak dapat memasuki sel sehat, atau menurunkan jumlah virus aktif dalam tubuh.

obat covid-19
Obat COVID-19 dari Merck & Co. dan Ridgeback Biotherapeutics yang disebut molnupiravir. (openaccessgovernment.org)

Seperti diberitakan WebMD (25/9), setidaknya ada tiga antivirus yang menjanjikan untuk COVID-19 berada dalam tahap uji klinis. Hasil uji coba tersebut diharapkan selesai pada akhir musim gugur atau musim dingin, kata Carl Dieffenbach, direktur Divisi AIDS di Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, yang mengawasi pengembangan antivirus.

“Saya pikir kita akan memiliki jawaban tentang kemampuan pil ini dalam beberapa bulan ke depan,” kata Dieffenbach.

Urutan pertama adalah obat dari Merck & Co. dan Ridgeback Biotherapeutics yang disebut molnupiravir, kata Dieffenbach. Ini adalah produk yang sedang diuji di Seattle, AS. Dua lainnya termasuk kandidat dari Pfizer, yang dikenal sebagai PF-07321332, dan AT-527, antivirus yang diproduksi oleh Roche dan Atea Pharmaceuticals.

Cara Kerja Obat COVID-19

obat covid-19

Pfizer telah meluncurkan uji coba gabungan fase 2 dan 3 dari obat COVID-19 yang diproduksinya. (newson6.com)


Obat-obat tersebut bekerja dengan mengganggu kemampuan virus untuk bereplikasi dalam sel manusia. Dalam kasus molnupiravir, enzim yang menyalin materi genetik virus dipaksa untuk membuat begitu banyak kesalahan sehingga virus tidak dapat bereproduksi. Itu, pada gilirannya, mengurangi viral load pasien, mempersingkat waktu infeksi dan mencegah jenis respons imun berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit serius atau kematian.

Sejauh ini, baru satu obat antivirus, remdesivir, yang disetujui untuk mengobati COVID-19. Namun, itu diberikan secara intravena kepada pasien yang cukup parah dan dirawat di rumah sakit. Selain itu, remdesivir tidak dimaksudkan untuk penggunaan awal dan luas. Sementara kandidat teratas yang tengah diteliti dapat dikemas sebagai pil.

Sheahan, yang juga melakukan penelitian praklinis pada remdesivir, memimpin penelitian awal pada tikus yang menunjukkan bahwa molnupiravir dapat mencegah penyakit awal yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, virus penyebab COVID-19. Formula ini ditemukan di Emory University dan kemudian diakuisisi oleh Ridgeback dan Merck.

Uji klinis telah diikuti, termasuk uji coba awal 202 peserta musim semi lalu yang menunjukkan bahwa molnupiravir dengan cepat mengurangi tingkat virus menular. CEO Merck Robert Davis mengatakan pada bulan ini, bahwa perusahaan mengharapkan data dari uji coba fase 3 yang lebih besar dalam beberapa minggu mendatang, dengan potensi untuk mencari otorisasi penggunaan darurat dari Food and Drug Administration sebelum akhir tahun.

Pfizer meluncurkan uji coba gabungan fase 2 dan 3 dari produknya pada 1 September, dan pejabat Atea mengatakan mereka mengharapkan hasil dari uji coba fase 2 dan fase 3 akhir tahun ini. Jika hasilnya positif dan penggunaan darurat diberikan untuk produk apa pun, kata Dieffenbach, distribusi dapat dimulai dengan cepat.

Itu berarti jutaan orang segera dapat memiliki akses ke obat yang diberikan secara oral setiap hari, idealnya satu pil, yang dapat diminum selama lima hingga 10 hari pada konfirmasi pertama infeksi COVID-19.(aru)

#Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Indonesia
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Pemerintah akan memutihkan tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan mulai akhir 2025.
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
Cak Imin Imbau Penunggak Iuran BPJS Kesehatan Daftar Ulang Biar Bisa Diputihkan
Indonesia
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Program penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan ini akan dimulai pada akhir 2025
Wisnu Cipto - Rabu, 05 November 2025
23 Juta Tunggakan Peserta BPJS Kesehatan Dihapuskan, Ini Syarat Penerimanya
Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Indonesia
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Salah satu fokus dalam penanganan Tb adalah memperluas skrining atau deteksi dini. Masyarakat diimbau untuk tidak takut melakukan pemeriksaan, karena TBC dapat disembuhkan dengan pengobatan yang konsisten.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 17 Oktober 2025
Penanganan Penyakit Tuberculosis Bakal Contoh Pola Pandemi COVID-19
Indonesia
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
Gejala umum ISPA yang harus diwaspadai meliputi batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
Kasus ISPA di Jakarta Naik Gara-Gara Cuaca, Warga Diminta Langsung ke Faskes Jika Ada Gejala
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Bagikan