Arkeolog Temukan Tiga Kamp Peninggalan Romawi di Arabia Utara


Penemuan itu dapat menjadi bukti kampanye militer tidak berdokumen. (Foto: APAAME)
PARA arkeolog berhasil mengidentifikasi tiga kamp berbenteng peninggalan era Romawi di kawasan Arabia Utara. Jurusan arkeologi Universitas Oxford menemukan benteng melalui sebuah survei penginderaan jauh menggunakan bantuan citra satelit. Teknik ini disebut pula sebagai LIDAR.
Mengutip BBC, penemuan itu dapat menjadi bukti kampanye militer tidak berdokumen yang melintasi Yordania tenggara ke Arab Saudi.
"Kami hampir yakin mereka dibangun oleh tentara Romawi," ungkap Dr.Michael Fradley, pemimpin penelitian tersebut, sesperti dikutip BBC (26/4)
Dalam laporan yang diterbitkan di jurnal Antiquity, Fradley mendasarkan kesimpulannya pada bentuk kartu remi yang khas dari kandang dengan pintu masuk yang berlawanan di setiap sisi.
Baca juga:
Sisa-Sisa Kerangka Bangsawan Romawi Ditemukan dalam Peti Mati Tersembunyi

Dr Fradley mengungkapkan, kamp paling barat secara signifikan lebih besar daripada dua kamp di sebelah timur.
Tim peneliti percaya bahwa kamp-kamp itu mungkin telah menjadi bagian dari kampanye militer Romawi yang terkait dengan pengambilalihan Kerajaan Nabataean oleh Romawi pada 106 M.
Kerajaan ini terletak di satu kota terkenal di dunia, Petra Yordania, dan menjadi pusat peradaban di kawasan tersebut.
Dr. Mike Bishop, seorang ahli militer Romawi, mengatakan bahwa kamp-kamp itu adalah "penemuan baru yang spektakuler" dan membuka wawasan baru yang penting tentang kampanye Romawi di Arab.
"Benteng dan benteng Romawi menunjukkan bagaimana Roma menguasai sebuah provinsi, tetapi kamp-kamp sementara mengungkapkan bagaimana mereka memperolehnya pada awalnya," jelas Bishop.
Baca juga:

Mengutip Haaretz, jika benar Romawi adalah pemilik kamp-kamp itu, bisa jadi akuisisi wilayah Nabatean yang kaya tidak separah yang digambarkan oleh catatan sejarah Romawi.
Pasukan mungkin telah dikirim melintasi tanah kosong selama ribuan tahun. Sampai saat ini tidak ada bukti tempat tinggal kuno di sana.
Dr Fradley menambahkan bahwa pelestarian kamp itu "luar biasa", terutama karena mungkin hanya digunakan selama beberapa hari atau minggu. Para arkeolog masih perlu memastikan kapan pastinya kamp-kamp itu berdiri melalui penyelidikan lebih lanjut di lapangan.
Kamp-kamp itu diidentifikasi oleh proyek Arkeologi Terancam Punah yang dibuat oleh universitas di Timur Tengah dan Afrika Utara dan kemudian difoto oleh proyek Arkeologi Udara di Yordania. (dsh)
Baca juga:
Terinspirasi Desain Baju Tentara Romawi, Begini Bentuk Jersey Unik Braga
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
19 September Memperingati Hari Apa? Fakta Sejarah Ini Jarang Diketahui!

18 September Memperingati Hari Apa? Kamu Harus Tahu!

16 September Memperingati Hari Apa? Ini 5 Sejarah Penting yang Terjadi

15 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Hari Penting dan Fakta Menariknya

13 September Memperingati Hari Apa? Ini 7 Peringatan dan Fakta Menarik di Baliknya

12 September Memperingati Hari Apa? Peristiwa Bersejarah hingga Perayaan Unik Dunia

9 September Memperingati Hari Apa? Ini Deretan Fakta Mengejutkan

7 September Memperingati Hari Apa? Munir Meregang Nyawa di Udara

6 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Perayaan dan Fakta Uniknya

5 September Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Peringatan dan Peristiwa Pentingnya
