Teknologi

Alat Pemanen Air untuk Wilayah dengan Kondisi Kekurangan Air

P Suryo RP Suryo R - Senin, 06 September 2021
Alat Pemanen Air untuk Wilayah dengan Kondisi Kekurangan Air

Memanen air di perkotaan. (Foto: Pexels/Sourav Mishra)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

PERKEMBANGAN teknologi bukan melulu pada informasi dan teknologi. Kebutuhan teknologi yang bukan sekedar pada bidang teknologi digital saja. Teknologi yang baik memberikan manfaat yang luas bagi masyrakat.

Berangkat dari itu desainer asal Afrika Selatan, Shaakira Jassat menciptakan alat yang mampu memanen air. Kesannya agak aneh, air kok dipanen. Di wilayah-wilayah dengan kondisi kekurangan air. Hujan adalah jawaban pasti untuk mendapatkan air.

Baca Juga:

Senjata Rahasia Turunkan Berat Badan: Air

alat
Aquatecture yang dapat menampung air hujan. (Foto: dezeen/Angeline Swinkels)

Kelimpahan air dari langit ini kemudian memunculkan ide membuat alat yang dinamakan Aquatecture. Alat ini tidak besar cendrung langsing dan sangat cocok diletakan di luar ruangan, terutama di luar bangunan besar.

DIlansir dari laman dezeen, alat ini mampu menguumpulkan air dari hujan yang kemudian disalurkan melalui sistem air pada gedung.

Panel-panel ini terbuat dari stainless steel yang sangat kuat dan anti karat. Bentuknya langsing dan memiliki corong silinder. Ini adalah bentuk terbaik yang dia ambil setelah melakukan berbagai percobaan.

Jassat membuat alat ini berangkat dari kondisi di kampung halamannya, Afrika Selatan, yang dilanda krisis air. Setelah melakukan observasi ke wilayah di negaranya seperti di kota Pretoria dan Capte Town yang terancam kehilangan sumber air minum. Dia kemudian berusaha mengembangka peralatan yang dapat memanen air itu.

Jassat yang tinggal di Belanda ini menyadari betul bahwa metode lama masyarakat yang menampung air ketika hujan berlangsung, membuatnya berusaha mewujudkan idenya itu. Kondisi perkotaan tak memungkinkan dirinya membuat tangki besar karena keterbatasan ruang. Makanya Aquatecture merupakan jawaban untuk mengumpulkan air hujan.

Baca Juga:

Begini Bahaya Menahan Gejolak Buang Air Besar

air
Air hujan biasanya ditampung dalam wadah besar. (Foto: Pexels/Nothing Ahead)

Jika air yang terkumpul dari hujan itu sudah memenuhi tangki. Maka akan dialirkan ke satu sistem penjernihan air untuk dapat digunakan oleh masyarakat.

Desain milik Jassat ini bukan sekedar alat yang menangkap air hujan saja. Namun penampilan alat itu harus sesuai dengan arsitektur tempat alat itu berada. Makanya dia mengatakan bahwa teknologi harus tampil bagus. Perpaduan antara efisiensi dan estetika.

Patron yang diambil untuk tampilan panel-panel adalah mulai dari bulat sampai baling-baling. Untuk menghadirkan nilai estetika pada panelnya, Jassat bekerjasama dengan desainer grafis asal Jepang, Aya Kawasaki.

Baginya keselarasan dalam ruang terbuka adalah sangat penting. Gedung yang sudah dirancang selaras dengan lingkungan sekitar tidak baik dirusak pemandangannya oleh alat buatannya.

Jassat menanbahlan bahwa alat buatannya pada prinsipnya adalah alat yang dapat mengumpulkan air. Makanya dia membuka kesempatan pada publik untuk seluas-luasnya menggunakannya. Dengan tambahan peralatan yang tepat alat ini bisa menangkap air di atmosfir melalui metode kondensasi. (psr)

Baca Juga:

Pilih Air Minum dalam Kemasan yang Baik, ini Caranya

#Lipsus Bulan September #Teknologi
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love

Berita Terkait

Fun
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Bocoran warna Xiaomi 17 Series kini terungkap. HP ini bakal segera meluncur 25 September 2025 mendatang.
Soffi Amira - Selasa, 23 September 2025
Bocoran Warna Xiaomi 17 Series Terungkap, Segera Meluncur 25 September
Fun
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
iPhone Air lebih irit dibanding Samsung Galaxy S25 Edge. Menurut pengujian XEETECHCARE, iPhone Air bisa bertahan hingga 9 jam.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
iPhone Air Lebih Awet dari Samsung Galaxy S25 Edge, Bisa Bertahan hingga 9 Jam!
Fun
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Xiaomi 17 Series akan meluncur 25 September 2025 di Tiongkok. Ponsel tersebut akan membawa chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5.
Soffi Amira - Senin, 22 September 2025
Xiaomi 17 Series Meluncur 25 September, Bawa Chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5
Fun
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Spesifikasi OPPO Find X9 kini sudah bocor. Ponsel tersebut bahkan muncul di database NDB Vietnam. Berikut adalah spesifikasinya.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
Spesifikasi OPPO Find X9 Mulai Bocor, Sudah Muncul di Database NBD Vietnam
Fun
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
iPhone 18 Pro kabarnya akan menggunakan desain semi-transparan. Nantinya, pengguna bisa melihat bagian dalam HP tersebut.
Soffi Amira - Jumat, 19 September 2025
iPhone 18 Pro Berencana Adopsi Desain Semi-transparan, Jadi Keputusan Paling Berani?
Fun
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Vivo X300 bakal jadi pesaing iPhone 17. HP ini menghadirkan fitur yang mirip AirDrop. Lalu, apa saja yang akan dibawa HP ini?
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Vivo X300 Bakal Jadi Pesaing iPhone 17, Punya Fitur Mirip AirDrop
Fun
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra bocor. Hal itu pun menimbulkan pertanyaan soal desainnya.
Soffi Amira - Rabu, 17 September 2025
Casing Samsung Galaxy S26 Ultra Bocor, Desain Barunya Jadi Sorotan
Lifestyle
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Data yang dicuri mencakup nama, alamat e-mail, nomor telepon, alamat rumah, serta total jumlah belanja di toko-toko mewah tersebut di seluruh dunia.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Gucci, Balenciaga, dan Alexander McQueen Diretas, Hacker Sandera Data Pribadi Pelanggan
Lifestyle
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
AI hadir bukan untuk menggantikan manusia, melainkan menjadi alat bantu yang membuat pekerjaan lebih efisien.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Keberadaan AI Dalam Kehidupan Manusia Menjadi Keniscayaan saat Zaman makin Canggih
Lifestyle
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Manusia menjadi pilot yang pegang kendali.
Dwi Astarini - Rabu, 17 September 2025
Akademisi Sebut AI hanya Kopilot, tak akan Gantikan Manusia
Bagikan