100% Manusia Film Festival Jadi Wadah Insan Kreatif


Digelar secara hibrida. (Foto: Instagram@100persenmanusia)
100% Manusia Film Festival kembali hadir dan berkomitmen untuk menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi masyarakat Indonesia melalui seni dan diskusi. Di 2022, 100% Manusia Film Festival mengambil tema Changemakers yang meyakini setiap individu memiliki kekuatan untuk mengambil dan melakukan perubahan demi kemanusiaan.
"Sejak awal kami hadir tahun 2017, menciptakan ruang yang aman dan nyaman bagi seluruh individu yang hadir dan terlibat dalam festival menjadi misi utama kami," kata Festival Director 100% Manusia Film Festival, Rain Cuaca, dilansir ANTARA, Rabu (19/10).
Tema Changemakers ini juga disampaikan melalui dua program kompilasi film pendek, yaitu 100& Local Flavors dan 100% Homemade yang berfokus pada karya film pendek terbaru dari pembuat film muda Indonesia.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Film pendek seperti Laut Memanggilku karya Tumpal Tampubolon, Lika Liku Laki karya sutradara Khozy Rizal, serta film pendek These Colours Don't Run karya Difizckal Satriatama dapat ditonton secara gratis di seluruh lini pemutaran festival tahun ini.
Sebanyak tujuh film panjang dan tiga kompilasi film pendek Indonesia dapat dipesan tiketnya melalui laman Festival Scope mulai 19 Oktober, dan bisa disaksikan di seluruh wilayah di Indonesia mulai 28 Oktober-12 November 2022.
Festival ini akan dibuka dengan film asal Austria pemenang Best Film Grand Prize Venice International Critics Week di Venice Film Festival 2022, yaitu Eismayer. Setelah itu ditutup dengan film produksi Belanda, yaitu Last Days of Spring yang meraih Grand Prize of Lisbon International Competition nominee di IndieLisboa International Independent Film Festival 2021.
Baca juga:
Lihat postingan ini di Instagram
Sementara itu, edisi keenam 100% Manusia Film Festival akan berlangsung secara hibrida pada 28 Oktober-6 November 2022 di Jakarta, dan 9-12 November 2022 di Yogyakarta.
Pemutaran film secara daring bisa diakses melalui Festival Scope. Sebanyak 56 tim dari 22 negara dan 10 acara lainnya dapat diikuti secara gratis.
Program 100% Cinergi (Cinema Berbagi), pemutaran inklusif yang menyediakan ruang untuk penonton dengan kebutuhan khusus dan disabilitas, yang ramah untuk teman tunanetra dan teman tuli, kembali hadir tahun ini dengan memutar film Preman karya sutradara Randolph Zaini.
Selain itu, teman-teman tuli juga bisa mengikuti acara jalan kaki di program A Walk to Understand: Changemakers. Penerjemah bahasa isyarat akan disediakan untuk kedua program ini. (and)
Baca juga:
Film Karya Anak Bangsa, 'Autobiography', Berjaya di Festival Film Locarno
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Film 'Si Paling Aktor': Ketika Figuran Mendapatkan Sorotan Utama

Baby Yoda Kembali, 'Star Wars: The Mandalorian & Grogu' Tayang 22 Mei 2026

Jejak Masa Lalu dan Teror Fotografi dalam Film Horor 'Shutter', Dibintangi Vino G. Bastian dan Anya Geraldine

Film 'Keadilan (The Verdict)' Tayang di Bioskop 20 November 2025, Simak Sinopsis hingga Fakta Menarik di Balik Produksinya

'Demon Slayer: The Movie - Infinity Castle' Kembali Pimpin Chart Box Office AS, Jadi Film Anime Terlaris Sepanjang Masa

Suzzanna Universe Berlanjut, 'Santet Dosa di Atas Dosa' Segera Meneror Bioskop

Tom Holland Alami Gegar Otak Ringan, Syuting 'Spider-Man: Brand New Day' Dihentikan Sementara

Skenario Ditulis Edwin dan Eka Kurniawan, Bagaimana Sinopsis Film Horor Fantasi 'Monster Pabrik Rambut’?

Ketika Ibu Hadir Kembali Lewat Teknologi AI, Film 'Mothernet (Esok Tanpa Ibu)' Siap Tayang di Bioskop 22 September 2025

Dari Gunung Bersalju ke Benteng Angker, Kisah Film Horor Mendatang Netflix ‘The Boy in the Iron Box’
