Membangun Outlet Sendiri pada 1999

Pada tahun 1999, Dendy bersama kawan-kawannya sudah berhasil membuat outlet sendiri. Berdirinya outlet tersebut digadang-gadang sebagai perintis kaos distro yang selanjutnya kian berkembang di Tanah Air.

"Waktu itu pertama di dago kita buat, karena sangat low budget, kita fitting roomnya aja pake kardus bekas, jadi ibu kost kita abis beli kulkas gede ada kardusnya kita minta deh, jadi kita se organik itu, kaya bikin aja deh," tutur Dendy Darman pada film dokumenter Distro Wave.

Pentingnya peran komuntias bagi clothing line, khususnya UNKL347. (Foto: instagram @unkl347)

Gaya desain yang dibangun Dendy dan temannya tak hanya seputar musik, surfing serta skateboard. Mereka juga identik dengan kehidupan malam serta seni jalanan yang memiliki sentuhan avant garde dan simple curve.

"Inspirasinya dari visual culture yang gue liat, atau pas gue pergi maen party atau traveling. kaya gue harus maen harus keluar rumah harus ketemu orang. misalnya liat di luar ada yang bagus boleh nih, terus dimodifikasi untuk jadi sesuatu yang menarik," tutur Dendy.

Dendy menjelaskan karakter 347 terbentuk dari keterbatasan. Kala itu Dendy bersama teman-temannya membuat desain yang mereka bisa. Saat itu Dendy mengaku hanya bisa sablon satu warna, karena bila 3 warna dia kurang ahli dan bisa menyebabkan tidak presisi. Akhirnya Dendy dan kawan-kawan terbiasa dengan desain yang hanya satu warna atau satu langkah sablon saja.

Pada 2002, label yang dibuat brand ini kian berkembang seiring event-event underground yang diselenggarakan. Hingga akhirnya pada 2003 label 347 berubah menjadi 347/Eat. Kemudian di 2006 label Eat dihilangkan dan diganti dengan UNKL347.

Baca Juga:

Karma Bodykit Kian Mendunia Gaungkan Bangga Produk Indonesia

Lanjut Baca lagi