4. Hati-hati dengan emosi yang dapat menjerumuskan kamu

Menulis dalam keadaan emosi harus lebih berhati-hati. (Foto: Pixabay/geralt)
Menulis dalam keadaan emosi harus lebih berhati-hati. (Foto: Pixabay/geralt)

Saat emosi, biasanya pengguna sosial media tidak berpikir ulang tentang apa yang ditulis atau diunggah. Oleh karena itu, sebaiknya tidak mengunggah sosial media saat tengah emosi.

5. Media sosial bukan tempat berkeluh kesah, bukan media pribadi melainkan publik

Tetap gunakan akal sehat saat berhubungan dengan siapa pun di media sosial. (Foto: Pixabay/edar)
Tetap gunakan akal sehat saat berhubungan dengan siapa pun di media sosial. (Foto: Pixabay/edar)

Enda juga mewanti-wanti agar pengguna sosial media tidak mengumbar informasi pribadi, seperti alamat rumah di akun sosial media mereka.Bedakan pula antara fakta dan opini. Konten negatif juga perlu dihindari, seperti SARA. Lebih sensitif dengan identitas orang lain, termasuk latar belakang budaya. Etika lainnya dalam bersosial media yang harus diketahui adalah tidak menjadikan sosial media tempat berkeluh kesah.

6. Jangan menjadi orang yang menyebarkan hoaks

Hoaks bisa berupa konten apa pun. (Foto: Pixabay/geralt)
Hoaks bisa berupa konten apa pun. (Foto: Pixabay/geralt)

Jangan mau dimanipulasi untuk menyebarkan informasi tidak benar atau membagikan hoaks karena bisa saja itu adalah alat politik.

7. Mulai dari diri sendiri untuk bijak bermediasosial

Mulailah dari diri sendiri dalam bermedia sosial dengan baik. (Foto: Pixabay/geral)
Mulailah dari diri sendiri dalam bermedia sosial dengan baik. (Foto: Pixabay/geral)

"Semuanya capek mikirin orang, mengajari bijak bersosmed. Jadi, mulai dari diri sendiri saja," ujar Enda. (*)

Baca juga berita lainnya dalam artikel: Pangek Cubadak, Olahan Nangka Muda Paling Nikmat dari Payakumbuh