3. Malioboro Imlek Karnival (MIK)

PBTY 2019
Daerah Ketandan akan jadi pusat keseruan PBTY 2019. (foto: Instagram @pekanbudayationghoayogyakarta)

Karnaval ini merupakan puncak acara PBTY. MIK akan diselenggarakan Sabtu (16/2) pukul 18.00. Rute karnaval dimulai dari Hotel Inna Garuda Malioboro hingga ke Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta.

Akan ada pertunjukan liong naga lampion raksasa sepanjang 165 meter. Ada pula pertunjukan liong dari Tangerang sepanjang 67 meter dan liong dari Magelang sepanjang 90 meter. MIK juga akan dimeriahkan atraksi budaya Nusantara dan Tionghoa, seperti reog Ponorogo dan ondel-ondel dari Taiwan.

4. Pertunjukan dan Talkshow Seni dan Budaya Tionghoa

PBTY 2019
Pertunjukan wayang potehi akan digelar di Rumah Ketandan. (foto: Instagram @pekanbudayationghoayogyakarta)

Beragam pertunjukan budaya Tionghoa akan digelar pada sore hari di Rumah Budaya Ketandan dan Dreamlight. Acara akan dimulai pada pukul 16.00 hingga 22.00 WIB.

Pengunjung bisa menyaksikan pertunjukan wayang potehi dan tari-tarian Tionghoa. Panitia turut mengajak pengunjung membuat wayang potehi dalam workshop wayang potehi.

Adapula talkshow Tionghoa dalam Bingkai Keindonesiaan yang digelar 16 Februari 2019 pukul 09.00 di Ruang Kuendjono, Universitas Sanata Dharma.

5. Festival Kuliner Halal dan Nonhalal

MIK 2019
Nikmati juga stan kuliner sepanjang Jalan Ketandan.(foto: Instagram @pekanbudayationghoayogyakarta)

Ratusan stan kuliner akan memanjakan lidah pengunjung PBTY 2019. Lokasi stan ini memanjang dari Gang Ketandan Kulon, Lor, Wetan hingga Kidul. Beragam makanan Tionghoa, baik yang halal maupun nonhalal, bisa ditemukan di sini.

Bagusnya, tahun ini stan halal dan nonhalal akan dipisah. Dengan begitu, pengunjung muslim tak perlu cemas salah memilih. Bagi yang tidak suka makanan Tionghoa, tak perlu khawatir. Adapula makanan non-Tionghoa yang dijual di sini. Selain itu, ada juga stan yang menjual pernak pernik Imlek.

Seru kan? Yuk, ikut di kemeriahan perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Yogyakata.(*)

Artikel ini merupakan laporan kontributor Merahputih.com di wilayah Yogyakarta, Teresa Ika.