Karena memiliki gejala-gejala yang hampir sama. Banyak orang yang kemudian salah menduga dirinya terkena penyakit jantung. Jangan salah! Pemikiran tersebut tidaklah benar, sebab nyatanya broken heart syndrome memiliki gejala yang berbeda dengan penyakit jantung.
Mereka yang mengalami broken heart syndrome memiliki arteri koroner normal, tanpa penyumbatan dan pengumpalan dan tidak memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Jantung menjadi bermasalah bukan karena sakit, melainkan karena munculnya hormon stres yang mempengaruhi kondisi emosional atau fisik akibat terjadinya suatu peristiwa tragis.
Sejatinya, setiap orang memiliki kemungkinan 10 persen hingga 15 persen untuk kembali mengalami broken heart syndrome. Sindrom ini bisa terjadi secara berulang, yang disebabkan karena hal-hal yang berbeda. Seperti patah hati, kehilangan seseorang yang dicintai karena musibah, perasaan tertekan, dan stres yang berlebihan. (zaim)
Baca Juga: Patah Hati? Begini Cara Mengatasinya