4. Mana yang lebih penting, anak atau pernikahan yang harmonis?

Sayang Anak Penting, Tapi Jangan Lupa untuk Mencintai Pasanganmu
Apakah anak merupakan sumber kehidupan yang bahagia bagi kamu (Foto: pixabay/pexels)

Ketika Pew Research melakukan survei pada anak muda mengenai mana yang lebih penting antara anak atau pernikahan harmonis demi mencapai kehidupan yang bahagia, jawaban anak menang dengan selisih tiga kali lipat ketimbang hasil survei yang dilakukan pada tahun 1997.

Tetapi, mempertaruhkan kebahagiaanmu kepada keturunan merupakan strategi jangka pendek yang berbahaya.Anak-anak yang imut dan manja dengan cepat akan beranjak dewasa.

Kemudian mereka akan memiliki kehidupan mereka sendiri dan akan berusaha mengurus hidup mereka sendiri, dan segala kehidupan mereka bukan lagi menjadi tanggungjawab kamu.

Ketika kamu telah menyelesaikan pekerjaanmu sebagai orang tua, kamu akan menghabiskan sisa waktumu dengan pasanganmu, sementara anak-anakmu telah sibuk dengan kehidupan mereka masing-masing.

Orang tua dapat sangat menginvestasikan waktu mereka untuk pemeliharaan anak, sampai terkadang mereka lupa bahwa mendidik anak adalah tugas kedua orangtua sebagai tim, bukan menjadi satu-satunya alasan kenapa suatu pasangan masih bersama.

5. "The middle-aged blur"

Sayang Anak Penting, Tapi Jangan Lupa untuk Mencintai Pasanganmu
Mengurus anak merupakan tugas kedua orangtua sebagai tim. (Foto: pixabay/pasja1000)

Karl Pillemer, ahli gerontologi (ilmu tentang orang lanjut usia) telah melakukan wawancara kepada 700 pasangan untuk kepentingan bukunya yang berjudul 30 Lessons for Loving, dan kesimpulan yang di dapat dari hasil wawancaranya menjelaskan tentang tanda berbahaya ketika pasangan memasuki usia paruh baya.

"The middle-aged blur" diartikan sebagai kondisi dimana ketika pasangan berusia paruh baya yang disibukkan dengan urusan anak, berbagai aktivitas, serta pekerjaan sehingga mengabaikan seberapa pentingnya hubungan terhadap pasangan mereka.

Hanya sebagian kecil dari mereka yang mengingat waktu yang mereka habiskan bersama pasangan, dan kebanyakan quality time dengan pasanganlah yang akan "dikorbankan" untuk anak, pekerjaan, dan lain-lain.

"Berkali-kali orang baru menyadari bahwa pada usia 50 atau 55 tahun mereka tidak akan bisa pergi ke restoran dan bercakap-cakap dengan pasangan mereka", jelas Pillemer.

6. Anak bukanlah alasan kalian hidup bersama, melainkan karunia atas cinta kalian berdua

Sayang Anak Penting, Tapi Jangan Lupa untuk Mencintai Pasanganmu
Anak adalah karunia dari hubungan kalian. (Foto: pixabay/free-photos)

Yang harus diingat dan dipahami adalah anak bukanlah alasan kebersamaan kalian. Anak merupakan sosok karunia menarik yang ada karena kalian berdua.

Kamu tidak boleh mengabaikan sosok pasangan karena mereka merupakan titik awal mengapa sosok anak yang sangat kamu cintai ini hadir di dalam hidupmu. (shn)