Di awal sambutannya, Presiden mengatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan jejak sejarah peradaban yang besar dan gemilang.
“Dulu, kapal-kapal pinisi kita, pelaut-pelaut kita mengarungi laut. Menjelajahi samudera dan bahkan sampai Benua Australia, sampai Benua Afrika,” ucap Kepala Negara.
Sejarah mencatat, kebesaran Kerajaan Sriwijaya yang berhasil membangun kekuasaan dan kekuatan maritimnya, sehingga sangat disegani pada saat itu. Sejarah juga mencatat kebesaran dari Kerajaan Majapahit yang mempersatukan Nusantara. Kebesaran Samudera Pasai, kebesaran Demak, Mataram, kebesaran Maluku, Gerahada dan banyak lagi yang lain.
“Semuanya mewariskan kepada kita bukan hanya nilai adiluhung, tetapi juga mewariskan cipta dan karya seni budaya. Naskah-naskah kuno, benda-benda pusaka, dan juga aset-aset budaya lainnya yang tidak ternilai harganya,” kata Presiden.
Selain itu, keraton dijadikan sebagai pusat pelestarian budaya. Oleh sebab itu seluruh keluarga besar dan kerabat keraton, berperan penting dalam menjaga tradisi, menjaga nilai-nilai luhur sejarah dan nilai-nilai yang ada di dalam keraton.
“Peran historis ini masih harus kita jaga bersama-sama. Dan untuk memainkan peran tersebut, keraton bersama pemerintah harus bersama-sama menata diri. Menyesuaikan dengan perkembangan zaman, tetapi tetap memegang nilai-nilai tradisi dan budaya,” ucapnya.