Apa makna piercing dan tato bagi mike sendiri?

Makna piercing dan tato selain yang mewakili salah satu tradisi kearifan lokal yang ada di bangsa ini, sebutlah itu ada bagian dari kehidupan tradisi masyarakat Mentawai, Dayak. Mereka menggunakan piercing dan tato sebagai apresiasi dan bahasa mewakili keyakinan yang mereka jalani. Pastinya memiliki kedalaman makna dari suatu pengalaman proses hidup sebagai masyarakat yang memiliki integritas dengan alamnya.

Begitupun bagi saya, atau seseorang yang memiliki piercing dan tato di bagian tubuhnya pasti memiliki alasan sebagai suatu apresiasi yang mewakili atas diri masing-masing. Tato di tubuh saya adalah buku, keindahan dan tanggung jawab.

Menurut Mike, apa yang disebut 'nakal' itu lekat kaitannya dengan 'merdeka' atau bebas mengekspresikan diri?

Nakal artinya 'Anak Berakal'. Nakal juga sebagai fitrah yang di mikiki sebagai anak manusia. Kalau gak nakal, di pastikan seorang anak manusia tidak mampu mengenali kehidupan yang ada di alam semesta yang luas ini. Yakinlah setiap kepala manusia yang ada saat ini mampu menampung luasnya kehidupan alam semesta yang ada, akses kendaraanya melalui 'Nakal'.

Maka dengan itu, seorang anak manusia yang menggunakan atau mengenali kenakalannya dengan sadar, dia akan mampu memaknai kemerdekaan dengan sangat tepat dan bermanfaat. Manfaat buat dirinya, lingkungannya, masyarakat banyak, buat bangsanya dan buat manusia dan seluruh alam semesta ini.

Ironisnya, nakal di sini (Indonesia) dilihat sebagai ancaman, yang harus di kebiri dan dibumihanguskan. Maka eggak aneh kalau generasi bangsa ini tercetak menjadi generasi mekanik atau robot, bukan manusia organik.

Berbanding terbalik dengan generasi organik 'nakal' atas diri dan alamnya, yang akan terus menjelajah dan menggali potensi hingga mampu memaksimalkan dirinya sebagai manusia yang bertanggung jawab sebagai mahluk sosial.

Menurut Mike, apa yang bisa generasi muda lakukan untuk merubah stigma tentang penilaian kasat mata seperti atribut piercing dan tato?

Fenomena atau kenyataan di kehidupan yang ada ini harus di lihat sebagai 'sesuatu' dan juga merupakan cermin atas diri kita sendiri. Maka hidup dan yakinlah dengan apa yang menjadi proses pengalaman yang kita buat sendiri.

Jujur menjadi diri sendiri, taat dengan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki, teruslah menjadi yang sudah harusnya menjadi suara hati. Kebodohan tidak perlu di sikapi dengan kebodohan, tetapi dengan pembuktian atas ilmu dan pengetahuan tanpa harus mencederai kemerdekaan dan perasaan orang lain. (shn)

Baca juga:

4 Fakta Menarik Seputar 'Piercing' yang Menjelma Menjadi Tren