Selama tinggal di rumah nenek tua tersebut, bawang putih rajin membantu semua pekerjaan rumah sang nenek. Seminggu telah berlalu, dan sudah waktunya bawang putih kembali ke rumah, sebelum pulang nenek tua itu memberikan dua buah labu untuk dipilih dan dibawa pulang oleh bawang putih ke rumahnya.
Setibanya di rumah, bawang putih membelah labu yang diberikan sang nenek. Dengan sangat terkejut ternyata labu itu berisi emas permata yang sangat banyak. Lalu tak sengaja ibu tirinya melihat dan langsung merampas semua emas itu. Ia juga bertanya kepada bawang putih darimana ia dapatkan labu berisikan emas itu. Setelah mendengarkan jawaban bawang putih, sang ibu langsung meminta bawang putih untuk menunjukan rumah sang nenek.
Karena ingin mendapatkan emas yang lebih banyak, akhirnya ibu tiri bawa putih meminta, bawang merah untuk tinggal juga di rumah sang nenek selama seminggu demi mendapatkan labu yang berisikan emas. Lalu tinggalah bawang merah selama seminggu digubuk sang nenek, dan pulang membawa labu yang lebih besar daripada milik bawang putih. Namun, selama tinggal di gubuk tersebut, bawang merah sangat malas dan tidak membantu pekerjaan sang nenek sama sekali.
Namun sayang, labu tersebut bukan berisikan emas seperti milik bawang putih melainkan berisi ular, kalajengking, kelabang, dan berbagai hewan berbisa lainnya. Dengan cepat hewan-hewan itu keluar dari labu dan menggigit kedua anak dan ibu serakah itu. Hingga akhirnya kedua orang ibu dan anak yang serakah tersebut akhirnya meninggal dunia karena digigit hewan-hewan berbisa tersebut.
Demikianlah kisah dari bawang putih yang baik hati dan bawang putih serta ibu tirinya yang serakah. Pesan moral yang bisa dipetik dari cerita di atas ialah setiap orang yang memiliki sifat jahat dan serakah terhadap orang lain akan mendapatkan balasan yang setimpal. Namun, setiap perbuatan yang baik seperti yang dilakukan bawang putih akan membuahkan hasil yang baik juga untuk dirinya sendiri.