Insiden ini terjadi tidak lama setelah adanya sebuah eskalasi pada konflik Israel-Palestina, yang merupakan salah satu konflik terpanjang dalam sejarah yang berakibat pada jatuhnya demikian banyak korban jiwa dari kedua belah pihak.

Alasannya pengenaan sanksi ini juga sama, yakni karena tindakan para suporter tersebut mengandung unsur politik. Terlepas dari apapun pendapat ataupun pandangan politik sekelompok suporter sepakbola terhadap konflik manapun, berdasarkan prinsip non-politik FIFA, hal-hal seperti ini tidak dapat diakomodir dalam penyelenggaraan sepakbola.

Dalam Statuta PSSI, segenap anggota PSSI sepakat bahwa salah satu tujuan PSSI adalah mematuhi segenap peraturan FIFA dan AFC. Untuk mencapai tujuan ini, maka disepakati pula bahwa PSSI akan bersikap netral dalam politik dan agama.

Tidak dapat dipungkiri, status etnis Rohingya saat ini sangatlah memprihatinkan. Sebagai sebuah institusi, PSSI berharap ada solusi yang damai dan konsisten dengan hak asasi manusia dan ketentuan hukum yang berlaku dari konflik di Myanmar. (*)