Sejak penerbangan bersejarah Tito, tujuh warga negara lainnya telah melakukan perjalanan ke luar angkasa, juga menghabiskan ratusan miliar untuk melakukannya. Setiap perjalanan ini diatur melalui agen pariwisata luar angkasa Space Adventures, dengan para pelancong diangkut dengan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia ke ISS.
Belum ada turis luar angkasa sejak 2009, yang menurut perwakilan Space Adventures Stacey Tearne, akibat program Pesawat Ulang-alik AS telah dihentikan, meninggalkan pesawat Soyuz Rusia sebagai satu-satunya pilihan untuk pergi ke dan dari ISS.
Tearne memberi tahu CNN Travel bahwa Space Adventures yakin lanskap akan berubah lagi. "Di masa depan, kami mengantisipasi banyaknya penyedia dan kendaraan," katanya, "Begitu ada persaingan di pasar, akan ada harga yang kompetitif."
Baca juga:
Telusuri Lebih Dalam Tongkrongan Legendaris Anak Jakarta 90an
Space Adventures tetap dalam kemitraan dengan badan antariksa Rusia, mereka saat ini sedang mengerjakan misi Soyuz 2023 ke ISS yang mencakup kesempatan bagi turis luar angkasa untuk melakukan perjalanan luar angkasa.
Perusahaan juga memiliki hak untuk memasarkan kursi di dalam kapsul ruang angkasa Boeing's Starliner kepada perorangan, setelah penerbangan operasional ke ISS dimulai.
Dalam waktu dekat, Petualangan Luar Angkasa merencanakan perjalanan untuk akhir tahun 2021 melalui pesawat ruang angkasa Crew Dragon milik SpaceX.
NASA membantu mendanai pengembangan Boeing's Starliner dan SpaceX's Crew Dragon, tetapi kedua perusahaan tetap dimiliki secara pribadi, jadi mereka masih memiliki opsi untuk menjual kursi di pesawat ruang angkasa mereka kepada siapa pun yang mampu membelinya.
Badan antariksa AS telah mengubah arahnya pada pariwisata luar angkasa sejak perjalanan bersejarah Tito, mengumumkan kembali pada 2019 rencana untuk membuka ISS bagi wisatawan.