Seperti layaknya metode diet lain, diet thonon juga punya dua sisi, positif dan negatif. Motede ini menawarkan penurunan berat badan dengan amat cepat. Tidak mengherankan jika banyak yang berpendapat diet ini merupakan solusi terbaik untuk menurunkan berat badan.
Di sisi lain, ada pihak yang masih ragu-ragu akan efektivitas diet thonon. Samantha Rigoli, seorang ahli gizi di Healthy to The Core New York City, mengatakan secara teori menu makanan yang monoton akan sulit dilakukan dalam jangka panjang. Mungkin kamu akan mengalami penurunan berat badan di awal program diet, tapi untuk mempertahankan berat badan tersebut bukanlah yang hal mudah.
Pasalnya, apabila kamu tidak bisa mempertahankan pola makan tersebut, diet thonon akan sulit dijaga dalam jangka panjang sehingga pada akhirnya berat badan akan kembali seperti semula.
Selain itu, diet thonon juga dinilai tidak sehat karena hanya mengandalkan asupan tinggi protein, tapi rendah kalori. Sejumlah penelitian melaporkan pola makan tinggi protein dan serat membuat kamu cenderung mengalami sembelit, meski pada akhirnya diet ini berhasil menurunkan berat badan dalam waktu cepat.
Tidak semua orang bisa menerapkan diet thonon. Pola diet thonon tidak direkomendasikan untuk dilakukan anak-anak, orang tua, ibu hamil, orang yang punya penyakit jantung, pengidap gangguan ginjal, orang hipertensi, serta orang-orang yang sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Jadi kalau kamu tertarik mencoba diet ini, pastikan kondisi tubuhmu prima ya.(*)