Jauh sebelum kasus Trump, pada perhelatan serupa kasus ini juga pernah muncul. Yakni, dalam kampanye Ronald Reagan 1979. Ia diprotes oleh Bruce Springsteen karena menggunakan lagu "Born in the USA" untuk kampanye kepresidenannya.
Pasalnya lagu yang judulnya terkesan patriotik tersebut kenyataannya, adalah lagu untuk menceritakan derita tentara A.S di perang Vietnam. Sebagai tambahan, Pharell juga sudah melayangkan somasi setelah lagu "Happy" miliknya juga digunakan di kampanye tersebut.
Maling laguuuu bangsat !!! Yang gak terima bukan cuma saya sebagai pemilik hak cipta, orang Jogja juga gak akan terima lagu ini dipakai buat kampanye Pilpres !!! https://t.co/WyJ1uSOGnq
— Marzuki Mohamad (@killthedj) January 14, 2019
Tak hanya di Amerika, baru-baru ini kasus serupa juga muncul di Indonesia. Kasus ini melibatkan perseteruan antara Prabowo dan Kill The DJ. Kasusnya bermula saat sekelompok ibu-ibu pendukung Prabowo-Sandi menyanyikan lagu 'Jogja Istimewa' dengan mengubah liriknya.
Tak terima dengan perbuatan itu, Kill The DJ yang tergabung dalam grup Jogja Hip Hop Foundation ini langsung bereaksi keras di akun media sosial pribadinya. Bahkan ia berencana untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. (*)
Baca Juga: Lagunya Dipakai Kampanye Pilpres, Marzuki 'Kill The DJ' Mohamad Ngamuk