Dewi dan Retno ialah dua pebisnis tangguh yang berusaha mempertahankan dan mengembangkan bisnis di kala pandemi. Di saat ada berbagai pembatasan, bisnis memang butuh penyesuaian. Dewi mengaku ia harus membatalkan sejumlah kelas crafting yang ia rencanakan karena pandemi. "Ya, ada beberapa kelas yang sudah direncanakan dan ada pesertanya terpaksa batal," ujar Dewi.
Sementara itu, Retno harus sigap membagi waktu antara bekerja di rumah dan produksi jamu. Termasuk bersiasat menyetok bahan baku agar tak perlu belanja ke pasar setiap hari. "Untungnya kemajuan teknologi memudahkan kita. Aku bisa belanja bahan lewat marketplace daring. Ini juga semacam kerja sama yang win-win dan saling mendukung sesama UMKM," kata Retno.
Baik Dewi maupun Retno sudah menyiapkan banyak rencana untuk lebih membesarkan usaha mereka setelah pandemi berlalu. "Kelas crafting bakal aku adain lagi. Aku juga berencana ikut serta di ajang Inacraft tahun ini," kata Dewi.
Bagi Retno, pandemi membuatnya yakin bahwa bisnis Sejiwa rintisannya potensial. Awalnya, ia mengaku usaha kuliner itu hanya sebagai sekoci. "Kita enggak akan pernah tahu kapan tempat di mana kita bekerja akan krisis atau akan melaju," ujarnya.
Namun, baginya ini bukan pilihan antara kerja kantoran atau menjalankan bisnis saja, melainkan keputusan untuk memilih menghasilkan sesuatu, menjalani yang disuka dan menghasilkan uang sebagai konsekuensinya. Keputusan yang dipilih pun kini berbuah manis. Sejiwa kini mulai dikenal. Hal itu diakui Retno tak lepas dari dukungan orang baik di sekitarnya. Ia menyebut sejumlah selebgram sangat menolong dirinya, seperti @misshotrodqueen @irrasistible, dan penyanyi @radhini_. "Aku bersyukur dikelilingi orang baik. Sejiwa sekarang jadi besar, income dari situ juga menjajikan," ujarnya.
Tak berhenti di sana, Retno sudah bersiap untuk membawa bisnis Sejiwa lebih jauh Ia menyebut target di masa depan untuk mebawa Sejiwa ke model B to B. Nantinya, ia ingin agar menu jamunya ada di restoran atau rumah makan. Ia menyebut sudah ada peluang kerja sama dengan satu tempat makan dengan semangat yang sama dengan Sejiwa. "Ini sedang dirintis. Tradisional, tapi juga kekinian. Yang lebih penting, peminum jamu Sejiwa semakin sehat. Orang boleh minum boba atau soda, tapi jamu jadi kebutuhan rutin," ucapnya.
Tidak dimungkiri pandemi mengubah gaya hidup kita. Pakai masker dan minum jamu kini jadi new normal dalam gaya hidup. 'The new normal' ini bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti, malah bisa dijadikan peluang. Hal itulah yang dilihat Dewi dan Retno. Meski pembatasan diberlakukan, kreativitas mereka tetap berkembang dan bertumbuh. Mereka menolak untuk diam dan mengeluh di kala pandemi. Justru bergerak dan jadi pe-Meinang.(dwi)
BACA JUGA: Kisah Adit Insomnia Siaran Radio dari Rumah saat Pandemi COVID-19