Tahu olahan Chef Bule 100% berasal dari kacang kedelai. Menurutnya, kacang kedelai berasal dari alam. Manusia berasal dari alam dan harus dekat dengan alam. Kacang-kacangan juga memiliki manfaat besar bagi tubuh.
Tahu tim tersebut dilengkapi dengan kecap asin. Kecapnya sengaja disajikan terpisah supaya kita bisa menambahkan kecap sesuai selera. Pada bagian tengah terdapat bakso kecil supaya tidak membosankan.
Ketika Imlek, masyarakat keturunan Tionghoa biasanya mengonsumsi ikan bandeng. Ikan bandeng menyimbolkan sumber rejeki. Selain itu, sisik ikan melambangkan berlian. Semakin besar ikannya maka semakin banyak pula berliannya.
Namun, Chef Bule mengganti ikan bandeng dengan ikan gurame. “Kami mengganti bandeng dengan gurame karena ikan bandeng banyak durinya. Kami khawatir pengunjung merasa kurang nyaman,” jelasnya.
Ikan diolah dengan cara di tim untuk menghomati para leluhur. Proses memasak tim serupa dengan sembahyang untuk para leluhur.
Kue keranjang memiliki sifat yang lengket. Memakan kue keranjang saat Imlek artinya memiliki hubungan yang lengket (harmonis) dengan anggota keluarga dan tidak berpisah.
Chef Bule menambahkan dua talas goreng yang menyimbolkan anggota keluarga. Kue keranjang yang merepresentasikan cinta dan kelengketan digunakan untuk merekatkan dua talas goreng tersebut.