Carla Mae Leuschen adalah praktisi integrasi psikedelik di Multidisciplinary Association for Psychedelic Studies (MAPS), Leuschen membahas pentingnya proses integrasi.
“Saya menggunakan segala macam pendekatan dengan klien untuk integrasi, tergantung apa yang mereka suka. Umumnya dengan seni atau jurnal. Di sana, saya menjadi pemandu dengan alat dan menyediakan ruang, tetapi mereka menemuka wawasan,” ujar Leuschen seperti diberitakan Psychology Today.
Leuschen menjelaskan, ketika kita mengalami trauma, mekanisme koping yang umum adalah menutup sebagian dari diri kita. Bertahun-tahun kemudian, terapi dapat membantu dalam proses yang panjang dan sulit untuk membuka diri kembali. Berada dalam keadaan yang berubah dapat lebih membantu dalam membuka diri; dalam mengingat, memproses, dan mengintegrasikan pengalaman dalam terapi.
Meskipun tampaknya ada manfaat dari terapi psikedelik, ada potensi untuk menyebabkan bahaya tanpa bimbingan atau dukungan yang tepat. Individu di bawah pengaruh zat ini dapat mengalami efek menyedihkan, seperti halusinasi menakutkan atau pikiran atau perasaan yang mengganggu.
Karena psikedelik sering mengintensifkan pengalaman emosional, ini dapat menyebabkan perilaku yang tidak menentu. Dalam terapi, individu harus dipersiapkan dengan baik, dipantau, dan menerima perawatan yang tepat selama proses berlangsung.
Individu yang sehat juga mungkin mengalami 'perjalanan yang buruk,' reaksi negatif terhadap penggunaan psikedelik, seperti kebingungan, agitasi, paranoia parah, atau kecemasan. Dalam beberapa kasus, psikedelik telah dikaitkan dengan timbulnya psikosis berkepanjangan, dan beberapa pengguna mengalami perasaan terputus dari kenyataan.
Seiring penelitian berlanjut, penggunaan psilocybin dalam kombinasi dengan terapi lain mungkin terbukti menjadi sumber yang berharga bagi mereka yang berjuang untuk sembuh dari trauma masa lalu atau masalah kesehatan mental lainnya. (aru)
Baca juga: