Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan penjualan kepemilikannya di Groove X ke Maezawa Fund, Innovation Network Corporation of Japan, kendaraan investasi yang didanai negara untuk perusahaan teknologi Jepang, mencatat bahwa perangkat Lovot telah menarik perhatian signifikan dari perspektif mental untuk perawatan kesehatan di tengah pandemi. Perangkat tersebut juga mengalami peningkatan dalam penggunaan di tempat penitipan anak, taman kanak-kanak, dan sekolah dasar, serta di fasilitas perawatan.

Maezawa juga berharap dalam pernyataannya bahwa Groove X dapat segera mulai mengirimkan robotnya ke luar Jepang.

Lovot sebagai robot sosial, sengaja dirancang untuk melibatkan orang-orang pada tingkat sosio-emosional. (Foto: China Daily)
Lovot sebagai robot sosial, sengaja dirancang untuk melibatkan orang-orang pada tingkat sosio-emosional. (Foto: China Daily)

Produk ini mungkin tampak seperti sesuatu yang keluar dari kisah fiksi ilmiah, tetapi beberapa peneliti mengatakan ada banyak potensi robot untuk menjadi sahabat manusia tercinta.

"Ada sejumlah besar penelitian dalam interaksi manusia-robot yang menunjukkan bahwa orang dapat mengembangkan keterikatan emosional yang tulus dengan robot, dan ini adalah sesuatu yang dapat didorong dengan sengaja melalui desain," ujar Kate Darling, spesialis penelitian robotika pribadi di Massachusetts Institute dari Technology Media Lab kepada CNN Business.

"Kita adalah makhluk yang sangat relasional. Tidak ada keraguan dalam pikiran saya bahwa orang dapat dan akan secara emosional berhubungan dengan robot di masa depan," dia menambahkan.

Darling mencatat bahwa robot sosial, atau robot yang sengaja dirancang untuk melibatkan orang-orang pada tingkat sosio-emosional, belum berkembang pesat di Amerika Serikat. "Tapi saya pikir ini hanya masalah waktu, dan jelas begitu juga dengan perusahaan-perusahaan ini," ujarnya.

Namun, kemungkinan itu tetap merupakan perjuangan berat, sebagaimana dibuktikan oleh tantangan yang dihadapi miliarder Jepang eksentrik lainnya, Masayoshi Son, dalam mengembangkan pasar ini. Son dan perusahaannya SoftBank (SFTBF) menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan Pepper, robot humanoid yang dikembangkan oleh pendiri Groove X. Namun tahun lalu, SoftBank mengatakan telah menghentikan produksi Pepper, dengan alasan kurangnya permintaan. (aru)

Baca juga:

Emma, Robot Asmara yang Bisa Dinikahi