Akhirnya, bisnis pria 24 tahun itu terwujud. Ia memiliki cabang pertama Loi-Loi di samping Kampus Binus Anggrek, Jakarta Barat pada akhir 2016. Namun, tidak lama kemudian, ia mengubah konsep bisnis Thai Tea menjadi Street Cafe. Ia memang cerdik dalam melihat peluang.
Bisnis Thai Tea memang menjanjikan kala itu. Tapi bagi Andri, bisnis yang booming memiliki masa tersendiri. Apalagi jika pelaku bisnis tidak berani mempertahankan bisnis mereka. "Setahun yang lalu Thai Tea memang lagi booming, tapi pasti ada masanya," bebernya.
Benar saja. Berkat keberaniannya mengambil kesempatan, kini pria asal Kalimantan itu memiliki 5 cabang Loi Loi. Di antaranya di Universitas Bina Nusantara, Universitas Tarumanegara, Universitas Prasmulya, Universitas Atmajaya, dan Universitas Bunda Mulia. "Selagi naik-naiknya kita ubah konsep kita menjadi street cafe tanpa menghilangkan menu andalan kita," ungkapnya.
Dirinya mengaku memang sengaja membuka bisnis di kawasan kampus. Menurutnya, perputaran uangnya sangat menjanjikan. Tidak seperti di tempat umum yang belum tentu modal dapat tertutup dengan penghasilan awal.
Menu awal Loi-Loi awalnya hanya Thai tea, green tea, ovaltine, kopi, dan cokelat. Namun setelah mengusung tema street cafe, menu Loi-Loi semakin bertambah. Bahkan sangat banyak. Kini Loi-Loi memiliki enam sub menu, Flavoured Tea, Milk tea, Cocoa, Coffee, Exotic drink, dan Mocktail. Dari keenam sub menu itu ada beragam menu turunan lainnya.
Merahputih.com berkesempatan mencicipi salah satu menu Loi-Loi, yaitu ovaltine. Rasanya benar-benar enak. Kepekatannya sangat terasa. Esnya banyak, tapi tidak berlebihan. Tidak terlalu banyak air pula, sehingga tetap memiliki rasa manis, namun tidak terlalu manis juga. Pokoknya sangat pas di lidah.