National Sleep Foundation menyatakan bahwa 40% dari total wanita yang sedang dalam masa transisi menuju menopause akan mengalami masalah tidur. Salah satunya adalah sering terbangun di tengah malam. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan kondisi hormonal dalam tubuh yang akhirnya dapat mengganggu pola serta ritme tidur. Selain menopause, perubahan hormon pada kaum hawa juga dapat dipicu oleh beberapa kondisi lain, seperti menstruasi dan kehamilan.
Salah satu penyebab mengapa kamu sering terbangun di tengah malam adalah karena rasa sakit atau nyeri kronis yang diderita. Ada beberapa kondisi yang seringkali jadi dalangnya. Seperti arthritis, fibromyalgia, atau sindrom sendi temporomandibular, kondisi di mana otot rahang mengalami gangguan.
Bagi penggemar teh dan kopi, kebiasaan terbangun di malam hari mungkin merupakan hal yang lumrah terjadi. Alasannya tidak lain karena kafein yang terkandung di dalam teh dan kopi tebukti menghambat produksi melatonin serta meningkatkan kinerja hormon adrenalin. Dampaknya akan terbangun di malam hari karena otak tetap dalam keadaan on. Atur asupan teh atau kopi termasuk waktu mengonsumsinya. Minum air putih untuk segera membuang kafein dari dalam tubuh.
Lingkungan kamu termasuk yang menyumbangkan terbangun dari lelap. Seperti lingkungan di sekitar kamu terlalu bising. Karenanya, selektiflah dalam memilih tempat untuk beristirahat. Usahakan kondisi menjelang waktu tidur tergolong senyap. Selain itu, kamu dapat mematikan sumber penerangan demi mendapatkan tidur yang lebih berkualitas. (*)