Namun, bagi Rizky, bekerja sebagai customer service agak mirip seperti seorang marketing. Ya, dia harus menguasai segala hal tentang produk yang dipasarkan. Kredit pintar sendiri menawarkan pinjaman kepada kalangan kelas menengah ke bawah. "CS (customer service) harus tahu tentang produk yang dipasarkan oleh marketing, dan marketing pasti konfirmasi apa yang sedang mereka pasarkan," tutur Rizky kepada merahputih.com.
Seperti biasa, menangani keluhan pelanggan sudah menjadi makanan sehari-sehari Rizky. Tapi, selama bekerja di Kredit Pintar ia tidak pernah menangani pelanggan yang emosinya tidak terkendali. Ia hanya perlu sabar ketika mengedukasi pelanggan. Sebab terkadang banyak pelanggan yang sulit memahami cara kerja aplikasi tersebut. "Terkadang udah jelasin muter-muter tapi mereka tetap tidak mengerti," ungkap Rizky.
Rizky tidak pernah mengeluhkan profesinya itu. Dia pun selalu rajin mempelajari produk Kredit Pintar. Karena setiap harinya selalu ada pembaruan dari produk tersebut. Sehingga, penjelasan yang dia berikan ke pelanggan bisa sedetil mungkin.
Kunci menjadi seorang customer service kata Rizky ialah harus tahan banting. Bahkan, Rizky juga bisa mengambil banyak hikmah dari profesinya itu. Profesi ini bisa membentuk dirinya sebagai sosok yang penyabar. "Dulu saya tidak sabar, setelah menjadi CS saya jadi sabar," tuturnya.
Selain itu, profesinya itu membuat dia dapat memahami karakter banyak orang. Hal ini pun turut bermanfaat di dalam kehidupan Rizky di luar kantor. "Saya jadi bisa memahami karakter dan sifat orang di berbagai kondisi karena profesi ini," tukas Rizky.
Sahabat Merah Putih, yuk kita hargai profesi ini, jangan selalu memarahi mereka ketika mengajukan keluhan ya. (ikh)
Baca Juga: