Suara di dalam gua tidak bergema lantaran bentuk batu yang berpori-pori dapat meredam suara. Sementara, asal muasal nama Gua Batu Cermin karena di sana cahaya yang masuk akan terefleksi pada dinding gua dan membentuk cermin alami. Letaknya di sebuah lorong buntu dan di atasnya terdapat celah tempat cahaya masuk, kemudian terefleksi pada dinding gua membentuk cermin alami.
“Pantulan sinar matahari di bagian lorong ini bisa menerangi sekitar 60 persen isi gua. Cuma, momen seperti itu memang tidak terjadi setiap hari, tergantung pergerakan bumi dan posisi matahari,” papar Mario.
Kegiatan berwisata di dalam gua yang menghabiskan waktu sekitar 20-30 menit ini sukses membawa pengunjung mengarungi cerita Pulau Flores masa lalu dan menyaksikan bukti-bukti peninggalan sejarah berharga berbentuk sejumlah fosil hewan dan terumbu karang. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: 6 Kota Kecil Eksotis di Asia yang Wajib Disinggahi Para Pelancong