Analogi yang disampaikan peneliti sejarah asal Depok itu sangat mungkin terjadi saat amok massa yang berujung pada kematian Haringga. Dalam video amatir yang beredar, tidak sedikit suporter Persib yang masih di bawah umur ikut menendang ataupun melempari tubuh korban. Apa mungkin gerombolan anak usia tanggung itu dengan kesadaran penuh memaknai rivalitas Persija Vs Persib sehingga tega melakukan aksi di luar batas kemanusiaan?
Berani Berubah
Aksi kekejaman yang sungguh absurd jika hanya didasari rivalitas bobotoh dan The Jak dalam mendukung tim kesayangan masing-masing. Harus diakui sejarah membuktikan mengamuk adalah bagian dari sistem kehidupan kita. Fakta sosial yang harus diterima dengan lapang dada demi kesadaran untuk berubah menjadi bangsa yang lebih beradab.
Sampai kapan lagi kita mau bersembunyi di balik kemunafikan keramahtamahan masyarakat Indonesia, padahal terpendam benih-benih kemarahan yang bisa meledak kapan saja? Apakah mau sampai cucu dan cicit kita sendiri yang menjadi korban amukan massa seperti Haringga? (*)