4. Leptin dan Emosi Negatif

Insulin juga bekerja dengan hormon nafsu makan lain seperti leptin. (Foto: Pixabay/pasja1000)
Insulin juga bekerja dengan hormon nafsu makan lain seperti leptin. (Foto: Pixabay/pasja1000)

Salah satu cara yang paling penting tetapi sedikit dibahas bahwa diet tinggi gula menyebabkan emosi negatif adalah melalui perubahan hormon. Kebanyakan orang tahu bahwa gula meningkatkan kadar hormon yang disebut insulin. Insulin adalah hormon dengan sifat anabolik yang kuat dan memainkan peran penting dalam nafsu makan dan lemak tubuh.

Insulin juga bekerja dengan hormon nafsu makan lain seperti leptin. Leptin dibuat di sel lemak dan memberikan informasi ke otak tentang ketersediaan energi. Pada anak kurus atau orang dewasa, otak sangat sensitif terhadap leptin. Saat kadar leptin naik, ini menandakan rasa kenyang ke otak dan meningkatkan pengeluaran energi.

Baca juga:

Jangan Bawa Pulang Virus Corona, Ikuti Tips Ini Ketika Harus Keluar Rumah!

Tingkat insulin yang tinggi, seperti pada orang dengan gangguan metabolisme atau makan makanan tinggi gula, menurunkan sensitivitas otak terhadap leptin. Ini disebut resistensi leptin. Artinya otak mendeteksi kadar leptin yang rendah bahkan kadar leptin sebenarnya tinggi. Ketika kadar leptin rendah (misalnya, seseorang yang melakukan diet ketat) atau kita menjadi kebal leptin, emosi negatif adalah salah satu gejala yang umum.

5. Mengganti Kebahagiaan dengan Kesenangan

Makanan dan minuman manis bisa membuat bahagia, tidak demian menurut psikiater (Foto: 123RF/Elena Gurova)
Makanan dan minuman manis bisa membuat bahagia, tidak demian menurut psikiater (Foto: 123RF/Elena Gurova)

Bayangkan kesenangan (dopamin) dan kepuasan (serotonin) duduk di atas jungkat-jungkit kebahagiaan di otakmu. Di antara orang-orang dengan tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi, gaya hidup dan neurokimia mereka biasanya condong ke kanan: banyak hubungan interpersonal yang berkualitas, bentuk kontribusi yang bermanfaat, dan pekerjaan yang bermakna, permainan, dan peran komunitas yang "diimbangi" dengan kesenangan sederhana sesekali.

Namun, bagi orang modern, kemiringan lebih sering ke kiri: gaya hidup yang terdiri dari banyak kesenangan sederhana dan sangat sedikit hal yang menciptakan rasa syukur, kegembiraan, atau kepuasan. Sementara kesenangan paling sederhana: merokok, narkoba, perjudian, alkohol sudah diatur karena bahayanya yang nyata, gula adalah sumber kesenangan yang tetap murah dan nyaman. Akses yang mudah dan ketersediaan di mana-mana menjelaskan bagaimana gula dapat menyebabkan begitu banyak kerusakan pada kesehatan fisik dan mental manusia.

Untungnya, kamu tidak perlu memisahkan gula dari hidup untuk membuat peningkatan yang berarti bagi kesejahteraanmu. Namun, ini berarti bahwa jika kamu ingin merasa dan berfungsi sebaik mungkin, asupan gula perlu dikurangi dari makanan dan minuman. Mengetahui lebih banyak tentang hubungan yang muncul antara kelebihan gula dan kesehatan mental yang buruk ini dapat menjadi sumber motivasi penting dalam proses ini. (aru)

Baca juga:

Cara Efektif untuk Mencegah dan Terhindar dari Virus Corona