3. Kulit menua
Sudah tidak dapat dimungkiri pancaran sinar UV dapat mengakibatkan kulit menua lebih cepat. Hal itu disebabkan sinar matahari bisa menembus langsung ke lapisan tengah kulit (dermis) yang menyebabkan sel elastin dalam kulit menumpuk secara abnormal.
Ketika jumlah sel elastin telah cukup banyak, suatu jenis enzim akan memecah kolagen serta elastin kulit. Akibatnya, akan terjadi perubahan pada struktur kulit. Selein itu, terkena sinar matahari akan mempercepat proses penuaan yang mengarah pada kerutan, flek, serta kerusakan kulit lainnya.
4. Timbul ruam parah
Ada beberapa kondisi medis yang mudah menimbulkan ruam pada kulit. Sebagai contoh, orang yang punya alergi sinar matahari akan sangat gampang untuk mengalami kulit kemerahan meski baru beberapa menit berada di bawah pancaran sinar mentari.
Reaksi alergi yang lebih parah bahkan dapat menyebabkan penyakit porfiria, yakni kondisi yang membuat seseorang takut berlebihan pada sinar matahari. Bahaya sinar matahari yang ditimbulkan akan membuat kulit seketika memerah hingga melepuh saat terpapar cahaya matahari.
5. Menurunkan sistem imun
Tubuh dilengkapi sistem imun yang bertugas memerangi datangnya berbagai infeksi dan pertumbuhan sel abnormal. Pertahanan sistem kekebalan itu melibatkan kerja sel darah putih atau limfosit (sel T) dan sel langerhans.
Kulit yang terpapar sinar matahari terlalu sering akan memicu lepasnya bahan kimia aktif yang akan mengganggu kerja sistem imun tubuh. Akibatnya, kemampuan imun untuk menghalau masuknya infeksi pun melemah.
Dengan beberapa dampak negatif itu, sebaiknya kamu tetap membatasi paparan sinar matahari berlebihan, terutama bila tidak disertai dengan pelindung. Kalaupun akan menghabiskan banyak waktu di bawah sinar matahari, ada baiknya kamu mengenakan pelinding berupa topi, pakaian tertutup, hingga tabir surya.(*)