Dari Pasar Ular Permai, dengan membayar ongkos Rp 3.000 untuk angkutan kota, rombongan kemudian tiba di Stasiun Tanjung Priok.
"Ini peninggalan zaman Belanda dari abad 18. Setelah tahun 1980-an enggak dipakai, kemudian dipakai kembail pada 2000-an, diresmikan pada 2010," ujar Ira.
Benar saja, saat memasuki stasiun, seakan dibawa ke masa lalu dengan atap melengkung dan tinggi, terkesan megah.
Wajar rasanya jika Ira juga menyebutkan bahwa stasiun ini sering kali dijadikan tempat pengambilan video musik atau iklan.
Ira kemudian bercerita bahwa pada saat peresmiannya menjadi stasiun penumpang, ditemukan bunker yang kabarnya terhubung ke pelabuhan. "Disinyalir untuk mengambil barang-barang biar enggak diketahui pribumi," kata Ira.
Tak hanya menuju pelabuhan, cerita yang beredar di masyarakat bunker tersebut juga menuju Stasiun Kota Tua dan bahkan pulau Onrust di Kepulauan Seribu.