Setelah berpikir sejenak, akhirnya buaya tadi memanggil teman-temannya yang lain, dan semuanya berkumpul di sungai itu. Karena banyaknya jumlah buaya yang berkumpul, sungai yang lebar dan airnya deras itu sampai hampir penuh.

"Oke, sekarang aku harus menghitung jumlah kalian dulu supaya semuanya kebagian" ucapnya.

Kancil pun lalu melompat dari punggung satu buaya ke punggung buaya yang lainnya, sambil menghitung. "Satu, dua, tiga, empat, lima, enam," dan seterusnya, sampai ia tiba di seberang sungai.

Setelah ia sampai ke seberang sungai, smbil berlari pergi, kancil pun berteriak, "Terima kasih buaya-buaya, kalian sudah membantu aku menyeberang sungai."

Beberapa buaya pun akhirnya marah karena merasa telah dibohongi si kancil,. Mereka pun mencoba untuk mengejarnya, namun usaha mereka gagal karena kancil sangat lincah dan cepat.

Nah seperti itulah dongeng kancil yang cerdik dan buaya. Beberapa pesan moral bisa kita ambil dari dongeng yang satu ini adalah, jangan pernah meremehkan seseorang yang kecil, karena meskipun kecil jika ia memiliki kekuatan bukan berarti ia tidak mampu berbuat apa-apa dan tidak bisa melawan seseorang yang lebih besar dan kuat. Dengan mengandalkan kecerdasan si kancil buktinya bisa membodohi buaya yang memiliki kekuatan dan tubuh yang jauh lebih besar darinya.

Dan, sebaliknya untuk seseorang yang bertubuh besar dan memiliki kekuatan bukan berarti orang tersebut tidak bisa dikalahkan orang lain, apalagi orang yang lebih kecil darinya. Kancil memiliki kecerdasan yang tidak dimiliki oleh si buaya, sehingga kancil dengan sangat mudah membohongi buaya dengan kecerdasannya.

Sahabat Merahputih, pada momentum Hari Dongen Internasional, merahputih.com akan menyuguhkan dongeng dan cerita-cerita lucu dan menarik, yang tidak sekadar mengingatkan masa lalu yang lucu, tapi juga memberikan nilai-nilai positif dalam kehidupan. Seperti pada cerita ini: Dongeng Jaka Tarub Dan 7 Bidadari yang Melegenda