Meski sudah mengonsumsi aibon sejak kecil, Selvi, warga Sowek, mengaku pemanfaatan aibon untuk meningkatkan ekonomi warga masih terbatas. Selvi bersama sekitar 10 perempuan Kampung Sowek, tergabung dalam Kelompok Debora untuk mengolah aibon menjadi barang ekonomis, yaitu kue bolu dan kue kering.
Dengan mencampurkan berbagai bahan untuk membuat kue pada umumnya, seperti tepung terigu, telur, gula, susu, soda kue, vanila, pelembut kue, dan bahan-bahan lain. Kelompok Debora menjual kue bolu seharga Rp 200 ribu per loyang dan Rp 60 ribu untuk kue kering per toples.
Pemesan produk usaha mereka biasa berasal dari kabupaten lain, seperti Manokwari, Nabire, hingga Jayapura.
"Orang pesan kalau ada kegiatan Manokwari, Nabire, hingga Jayapura. Kalau ada (orang) yang dari Jakarta juga kadang memesan," ungkap Mama Selvi.
Namun, pemesanan hanya dilakukan dari mulut ke mulut karena sambungan telepon, apalagi internet, belum sampai Sowek. Sowek terletak di pulau dalam kawasan Kabupaten Supiori. Kabupaten Supiori ada di Pulau Supiori yang berdekatan dengan Pulai Biak yang hanya dipisahkan oleh Selat Sorendiweri.
Pulau Biak terletak di timur kepala burung Pulau Papua. Dari Biak, Kabupaten Supiori dapat ditempuh lewat jalan darat, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan kapal motor dari Pelabuhan Korido sekitar 40 menit.
Hasil dari Kelompok Debora itu pun lebih sering untuk kebutuhan Gereja Kristen Injil (GKI) Elim Sowek karena kelompok Debora memang buatan gereja tersebut.
Mama Selvi mengaku untuk kegiatan non-gereja, kelompok itu menjelma menjadi Kelompok Odori meski anggotanya sama dengan Kelompok Debora. Kelompok Odori pernah mendapat modal Rp 1 juta dari pemerintah setempat tetapi belum ada pelatihan teratur, khususnya untuk pemasaran hasil aibon.
"Harapannya, ke depan akan lebih banyak sosialisasi dari Dinas Pariwisata apalagi pada 2020 akan ada festival pariwisata. Jadi mulai 2019 atau tahun depan kami sudah mempersiapkan pondok-pondok penginapan maupun kerajinan anyaman untuk festival tersebut," tambahnya.
Sesungguhnya, selain potensi aibon dan anyaman tradisional, Kampung Sowek juga mempunyai potensi wisata rumah di atas laut dan wisata hutan mangrove yang terjaga asri.
Ketika Matahari mulai tenggelam, pemandangan dari Kampung Sowek mulai menjelma bagai kanvas yang diwarnai cahaya keemasan Matahari. Berwarna ungu, kuning, merah, dan jingga. (*)
Baca juga berita lainnya dalam artikel: Nasi Jagung, Sajian Legendaris dari Pulau Madura