Dalam sejarah lemerdekaan Indonesia, Rengasdengklok yang berada dalam wilayah Karawang memainkan peran penting. Sukarno dan Hatta pernah dibawa ke sini sebelum proklamasi Indonesia.
Di Rengasdengklok terdapat monumen yang dahulu merupakan markas PETA (Pembela Tanah Air). Bentuk monumen ini unik dengan bola putih dengan bertuliskan 17AUG1945. Di atas bola putih terdapat tangan yang mengepal yang berarti kebulatan tekad. Sementara yang ada di dinding sekitar tugu terdapat relief yang menceritakan kemerdekaan Indonesia.
Beberapa meter dari tugu ini terdapat rumah yang menjadi tempat perumusan naskah proklamasi dan tempat diamankan Soekarno-Hatta. Rumah tersebut merupakan rumah kecil milik petani bernama Djiaw Kie Siong. Rumah itu dahulunya terletak di sekitar Sungai Citarum namun kemudian dipindahkan ke tempat sekarang.
Rumah ini diurus oleh cucu pemilik dan sudah banyak yang direnovasi. Di rumah ini juga disimpan barang-barang yang dibawa oleh keluarga Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia. Tidak ada kewajiban untuk membayar di rumah ini, namun tidak ditolak kalau mau memberikan donasi serelanya. Sebaiknya kamu datang pada siang hari.
Vihara Sian Djin Ku Poh merupakan klenteng tertua di Jawa Barat, sudah ada sejak tahun 1770.
Laman jejakpiknik.com menuliskan, vihara ini dijaga oleh biksu yang memiliki hubungan darah dengan leluhurnya sejak awal dibangun. Di dalamnya terdapat tempat sembahyang yang sudah berusia lebih dari 300 tahun. Di vihara ini juga tersimpan abu dari jenazah pendiri vihara ini pada altar bagian depan vihara.