3. Staphylococcus aureus

Cuci tangan sebelum mengolah salad karena bakteri Staphylococcus aureus dapat  hidup di kulit manusia (Foto: pexels.com/buenosia carol)
Cuci tangan sebelum mengolah salad karena bakteri Staphylococcus aureus dapat hidup di kulit manusia (Foto: pexels.com/buenosia carol)

Bakteri lainnya adalah staphylococcus aureus yang menyebabkan diare, mual, dan muntah juga. Berbeda dengan dua bakteri sebelumnya. Bakteri ini berasal dari infeksi di kulit manusia, misalnya jerawat dan bisul. Biasanya, makanan yang terkontaminasi adalah yang diolah menggunakan tangan secara langsung.

4. Clostridium botulinum (C. botulism)

Bakteri botulism hidup dalam makanan kaleng yang dalam kondisi sudah rusak. (Foto: pexels.com/Edwin Jose)
Bakteri botulism hidup dalam makanan kaleng yang dalam kondisi sudah rusak. (Foto: pexels.com/Edwin Jose)

Selain pada sayur, daging mentah, telur, dan sebagainya, bakteri patogen juga dapat hidup dalam makanan kalengan, yaitu Clostridium Botulinum. Bakteri yang biasa disebut dengan Botulism ini hidup dan berkembang pada produk kalengan yang sudah rusak.

Jika sebuah makanan kalengan sudah penyok, tutup kaleng kendor, dan di dalamnya terdapat cairan bening keputihan artinya makanan tersebut telah terkontaminasi. Bakteri ini sedikit berbeda dengan bakteri patogen lainnya. Botulism menyebabkan mual, muntah, tenggorokan kaku, mulut kering, sulit bernafas dan menelan, serta pandangan menjadi kabur. Bahkan bakteri ini dapat menyebabkan kematian.

Keempat bakteri tersebut merupakan bakteri patogen yang sama berbahayanya dengan bakteri Listeria. Cara mematikan mereka adalah dengan memasak dengan suhu-suhu tertentu, tetapi yang terpenting adalah hingga matang. Jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan setengah matang karena kemungkinan besar bakteri patogen masih hidup di dalamnya. (May)

Baca juga:

Ramen Pizza, Kolaborasi Kuliner Unik Lintas Negara