Menbud Pastikan Pacu Jalur yang Kini Viral Sudah Lama Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda Nasional
Salah satu aktraksi pacu jalur di Kuantan Singingi, Provinsi Riau. ANTARA/HO-Pemprov Riau
MerahPutih.com - Perlombaan perahu tradisional Pacu Jalur kini menjadi viral setelah aksi bocah cilik yang kompak memutar tangan dan mengayunkan tubuh demi menjaga keseimbangan jalur saat melaju kencang di aliran Sungai Kuantan, Riau, menjadi sorotan dunia internasional.
Aksi mereka menarik minat kreator konten mancanegara yang ikut menirukan gerakan khas tersebut. Lomba olahraga tradisional di Kuantan Singingi itu merupakan bagian kekayaan budaya Indonesia.
Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon memastikaan tradisi Pacu Jalur itu sudah resmi terdaftar sebagai warisan budaya takbenda nasional.
"Sudah mencatatkan itu sebagai warisan budaya takbenda nasional, jadi namanya WBTB Indonesia, jadi sudah lama," kata Fadli, kepada media di Jakarta, Selasa (8/7).
Baca juga:
Tradisi Pacu Jalur sendiri menyimpan makna filosofis yang dalam bagi masyarakat Kuantan Singingi, Riau. Dikutip Antara dari situs resmi kemenpar.go.id, Pacu Jalur adalah cerminan nilai-nilai kebersamaan, semangat juang, dan penghormatan terhadap alam yang telah menghidupi mereka sejak ratusan tahun silam.
Bahkan dalam proses pembuatan jalur sebutan untuk perahu panjang khas Kuantan terdapat ritual khusus yang harus dijalani. Sebelum menebang pohon besar sebagai bahan baku jalur, warga terlebih dahulu melakukan upacara adat untuk memohon izin serta menghormati alam, khususnya hutan tempat kayu diambil.
Sebuah jalur biasanya diawaki 50 hingga 60 orang yang masing-masing punya peran penting. Ada Tukang Concang yang bertindak sebagai pemimpin tim dan pengatur aba-aba, Tukang Pinggang sebagai juru mudi, Tukang Onjai yang menjaga ritme kayuhan dengan menggoyangkan badan, hingga Anak Coki atau Tukang Tari yang berada paling depan.
Baca juga:
Alasan Fadli Zon Belum Mau Ajukan Musik Dangdut Jadi Warisan Budaya Dunia UNESCO
Posisi Anak Coki ini umumnya diisi anak-anak yang kini tariannya menjadi viral secara global. Festival Pacu Jalur sendiri biasanya berlangsung pada Agustus di Sungai Batang Kuantan, Teluk Kuantan setiap tahunnya. (*)
Bagikan
Wisnu Cipto
Berita Terkait
Kemenag Tegaskan Tidak Ada Larangan Istirahat di Masjid, Tapi Pengelola Wajib Pasang CCTV Biar Aman
Tragedi Masjid Sibolga: Kemenag Murka Rumah Ibadah Diubah Jadi Arena Kekerasan, Program Inklusif Terancam Gagal Gara-Gara Aksi Para Pelaku
IdeaFest 2025 Angkat Tema '(Cult)ivate the Culture', Ajak Kreator Indonesia Menghidupkan Budaya Lewat Inovasi
A2O MAY Merilis "PAPARAZZI ARRIVE" dengan Synth Sirene dan Beat Dubstep yang Bikin Candu Generasi Muda
Raisa Tumpahkan Kekecewaan Dalam Lirik Lagu 'Terserah'
Kalya Islamadina Rilis EP Perdana “Orange”, Ungkap Cinta Lewat Kejujuran
Bekantan Berjubah di Artwork 'Pandir Wara', Primitive Monkey Noose Rilis Single Paling Satir Agar Melek Soal Kepalsuan Hidup
Falaci Bawa Virus Electronic Groove dan Rock yang Catchy Lewar 'prototype (demo)'
Bilal Indrajaya Ajak Menyelami Kenangan Manis dan Realitas Pahit Perpisahan di ‘Akhir Pekan yang Hilang’
Viral Warga Israel Diduga Punya KTP Indonesia, Begini Penjelasan Disdukcapil Cianjur