Makna Ikan Mas Arsik dalam Upacara Adat Batak
Arsik ikan mas. (foto: resepkoki)
MERAHPUTIH.COM - KULINER acap kali tak sekadar urusan menyajikan makanan. Beberapa sajian punya makna tersendiri. Salah satunya ialah makanan yang dihidangkan dalam rangkaian upacara adat khas Batak Mandailing, yakni ikan mas arsik. Makanan khas suku Batak itu merupakan sajian ikan mas yang dimasak dengan bumbu arsik, sejenis bumbu kuning dengan cita rasa gurih, asam, dan pedas. Ikan mas arsik disediakan sebagai simbol kehidupan yang lebih diberkahi.
Beda acara, beda jumlah ikan yang disajikan
Jumlah ikan mas yang disajikan dalam upacara adat berbeda-beda. Untuk pasangan yang baru menikah, orangtua hanya menyediakan satu ekor ikan. Jumlah tersebut melambangkan harapan dari kedua orangtua untuk anak mereka yang telah mengikat diri dalam jalinan pernikahan dan menjadi satu dengan pasangannya.
Selain itu, ikan melambangkan harapan dan berkat dari orangtua untuk melepas anak mereka. Ikan mas yang disajikan ialah ikan betina yang bertelur. Itu merupakan simbol doa agar pasangan segera memiliki keturunan.
Sementara itu, tiga ekor ikan mas biasanya diperuntukkan bagi pasangan suami istri yang baru saja mendapatkan anak. Namun, bagi orang tua yang sudah mempunyai cucu, jumlah ikan mas yang disajikan ialah lima ekor.
Selain itu, ada juga yang memakai tujuh ekor ikan mas. Namun, penyajian itu hanya bagi pemimpin Batak dan jarang dipergunakan karena jumlahnya yang dianggap sudah melewati batas masa kehidupan seseorang.
Cara penyajian juga tentukan makna
Penyajian ikan mas arsik ini pun tidak boleh sembarangan. Ikan mas harus disajikan dalam kondisi utuh, mulai kepala sampai ekornya. Sisik ikan mas pun tidak boleh dibuang.
Semua itu melambangkan kehidupan manusia secara utuh. Ikan pun tidak boleh dipotong selama prosesi. Memotong ikan sama artinya dengan mengharapkan pasangan tidak memiliki keturunan.
Selain itu, ikan mas arsik harus disajikan dengan posisi kepala ikan menghadap orang yang menerimanya. Jika ikan yang digunakan jumlahnya lebih dari satu, semua ikan harus dibariskan secara sejajar. Posisi tersebut memiliki makna untuk keluarga yang menerima agar dapat menjalani segalanya secara beriringan dan dengan arah tujuan yang sama. Jika menghadapi kesulitan dan rintangan, keluarga diharapkan bisa menyelesaikannya secara bersama-sama.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Rumah Hakim PN Medan Diduga Terbakar akibat Penanganan Perkara, KY Minta Polisi Tangkap Pelakunya
Hasil Lab Nyatakan Halal, Bakso Viral di Solo Buka Kembali dan Bagikan 450 Porsi Gratis
Soroti Kebakaran Rumah Hakim PN Medan, Eks Penyidik KPK: Bentuk Teror ke Penegak Hukum
Rumah Hakim Kasus Korupsi Proyek Jalan di Sumut Terbakar Misterius, DPR: Kejahatan Terencana!
Kebakaran Rumah Hakim Sidang Korupsi Orang Dekat Bobby, IKAHI Sumut Dengar Rumor Intimidasi
Rumah Hakim Tipikor Medan Terbakar Jelang Tuntutan Kasus Korupsi Jalan di Sumut, Eks Penyidik KPK: Perlu Penyelidikan Mendalam
Jalan Panjang Mimpi Besar Kuliner Indonesia, Saatnya Belajar Gastrodiplomacy dari Korsel & Thailand
Jamuan ala ‘Bon Appetit, Your Majesty’ di KTT APEC, Menu Khas Korea dengan Sentuhan Modern dan Kemewahan
Kuah Keju Sensasi Inovasi Baru Menikmati Bakso Tradisional
Jakarta Coffe Week 2025 'A Decade of Passion' Siap Digelar 31 Oktober - 2 November, Etalase Kopi Tanah Air