Berita Terkini
Sabtu, 20 September 2025
Kabaroto
Bolaskor
esportsID
SideID
Kamibijak
Berita
Indonesiaku
Lifestyle
Olahraga
Infografis
Foto
Video
IQRA
Merah Putih Kasih
Berita
Indonesiaku
Lifestyle
Olahraga
Infografis
Foto
Video
IQRA
Merah Putih Kasih
© Copyright 2021 - merahputih.com
Tentang Kami
Redaksi
Kode Etik
Infografis
Video
Berita Foto
Foto Essay
Kabaroto
Bolaskor
esportsID
SideID
Kamibijak
Iqra
Tradisi
Indonesiaku
Berita Foto
Foto: Bertahan ala Kupu-Kupu Malam
Rizki Fitrianto - Sabtu, 19 September 2020
XL Axiata Photo Journalist Mentorship 2020 / Muhamad Zaenuddin
Pandemi Covid-19 membuat para pekerja seks komersial harus mengisolasi diri guna menghindari penyebaran virus. Seperti yang dialami salah satu pekerja seks komersial di Jakarta, sebut saja Alen (21). Ia merasa dirinya tidak dapat perhatian dari pemerintah. Untuk menyambung hidup, perempuan berambut pirang ini sekarang terpaksa beralih profesi sebagai kuli cuci pakaian. Meski belum dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tetap berjuang dan bekerja keras. Berbagai cara juga ia lakukan untuk bertahan hidup, ia juga menawarkan jasa via daring atau yang acap dikenal dengan sebutan Video Call Sex (VCS). Dari telepon genggamnya, Alen mulai bisa menyambung hidup.
Pandemi Covid-19 membuat para pekerja seks komersial harus mengisolasi diri guna menghindari penyebaran virus. Seperti yang dialami salah satu pekerja seks komersial di Jakarta, sebut saja Alen (21). Ia merasa dirinya tidak dapat perhatian dari pemerintah. Untuk menyambung hidup, perempuan berambut pirang ini sekarang terpaksa beralih profesi sebagai kuli cuci pakaian. Meski belum dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tetap berjuang dan bekerja keras. Berbagai cara juga ia lakukan untuk bertahan hidup, ia juga menawarkan jasa via daring atau yang acap dikenal dengan sebutan Video Call Sex (VCS). Dari telepon genggamnya, Alen mulai bisa menyambung hidup.
Pandemi Covid-19 membuat para pekerja seks komersial harus mengisolasi diri guna menghindari penyebaran virus. Seperti yang dialami salah satu pekerja seks komersial di Jakarta, sebut saja Alen (21). Ia merasa dirinya tidak dapat perhatian dari pemerintah. Untuk menyambung hidup, perempuan berambut pirang ini sekarang terpaksa beralih profesi sebagai kuli cuci pakaian. Meski belum dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tetap berjuang dan bekerja keras. Berbagai cara juga ia lakukan untuk bertahan hidup, ia juga menawarkan jasa via daring atau yang acap dikenal dengan sebutan Video Call Sex (VCS). Dari telepon genggamnya, Alen mulai bisa menyambung hidup.
Pandemi Covid-19 membuat para pekerja seks komersial harus mengisolasi diri guna menghindari penyebaran virus. Seperti yang dialami salah satu pekerja seks komersial di Jakarta, sebut saja Alen (21). Ia merasa dirinya tidak dapat perhatian dari pemerintah. Untuk menyambung hidup, perempuan berambut pirang ini sekarang terpaksa beralih profesi sebagai kuli cuci pakaian. Meski belum dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tetap berjuang dan bekerja keras. Berbagai cara juga ia lakukan untuk bertahan hidup, ia juga menawarkan jasa via daring atau yang acap dikenal dengan sebutan Video Call Sex (VCS). Dari telepon genggamnya, Alen mulai bisa menyambung hidup.
Pandemi Covid-19 membuat para pekerja seks komersial harus mengisolasi diri guna menghindari penyebaran virus. Seperti yang dialami salah satu pekerja seks komersial di Jakarta, sebut saja Alen (21). Ia merasa dirinya tidak dapat perhatian dari pemerintah. Untuk menyambung hidup, perempuan berambut pirang ini sekarang terpaksa beralih profesi sebagai kuli cuci pakaian. Meski belum dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tetap berjuang dan bekerja keras. Berbagai cara juga ia lakukan untuk bertahan hidup, ia juga menawarkan jasa via daring atau yang acap dikenal dengan sebutan Video Call Sex (VCS). Dari telepon genggamnya, Alen mulai bisa menyambung hidup.
Pandemi Covid-19 membuat para pekerja seks komersial harus mengisolasi diri guna menghindari penyebaran virus. Seperti yang dialami salah satu pekerja seks komersial di Jakarta, sebut saja Alen (21). Ia merasa dirinya tidak dapat perhatian dari pemerintah. Untuk menyambung hidup, perempuan berambut pirang ini sekarang terpaksa beralih profesi sebagai kuli cuci pakaian. Meski belum dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tetap berjuang dan bekerja keras. Berbagai cara juga ia lakukan untuk bertahan hidup, ia juga menawarkan jasa via daring atau yang acap dikenal dengan sebutan Video Call Sex (VCS). Dari telepon genggamnya, Alen mulai bisa menyambung hidup.
Pandemi Covid-19 membuat para pekerja seks komersial harus mengisolasi diri guna menghindari penyebaran virus. Seperti yang dialami salah satu pekerja seks komersial di Jakarta, sebut saja Alen (21). Ia merasa dirinya tidak dapat perhatian dari pemerintah. Untuk menyambung hidup, perempuan berambut pirang ini sekarang terpaksa beralih profesi sebagai kuli cuci pakaian. Meski belum dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tetap berjuang dan bekerja keras. Berbagai cara juga ia lakukan untuk bertahan hidup, ia juga menawarkan jasa via daring atau yang acap dikenal dengan sebutan Video Call Sex (VCS). Dari telepon genggamnya, Alen mulai bisa menyambung hidup.
#Photojournalist Mentorship 2020
Ditulis Oleh
Rizki Fitrianto
Less Hated, More Educated.
Berita Terkait
Bagikan