Cerita Kehidupan Suku Moy Dituangkan dalam Tarian Wutukala
Ilustrasi. (Website/indonesiakaya)
MerahPutih.com - Menampilkan cerita kehidupan dari alam melalui gerak tarian merupakan cara yang dilakukan Suku Moy. Tarian tersebut adalah tarian Wutukala asal Papua.
Wutukala adalah salah satu tarian tradisional masyarakat lokal menunjukkan aktivitas berburu ikan.
Tarian yang dibawakan berkelompok atau berpasangan hingga 6 orang. Terdiri dari penari pria dan penari wanita.
Penari pria dibekali tombak, sementara noken (tas wadah ikan) digunakan oleh para penari wanita.
Tari Wutukala cukup terkenal di Papua Barat, khususnya daerah pesisir Sorong dimana masyarakat Suku Moy tinggal.
Inspirasi munculnya tarian Wutukala tak lepas dari kehidupan keseharian Suku Moy. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan atau pemburu ikan. Mengingat letak geografis Suku Moy bermukim di wilayah pesisir Sorong, Papua Barat.
Baca juga:
Nikmatnya Kelezatan di Setiap Suapan Bubur Papeda Khas Papua
Diceritakan proses tranformasi peralatan mencari ikannya. Semulanya menggunakan tombak sebagai alat untuk mencari ikan lalu berganti menjadi racun ringan dari bubuk akar tuba. Alasannya semakin sulitnya mencari ikan dengan alat tradisional tersebut.
Ketika ikan-ikan mulai pingsan, mereka bermunculan di permukaan air. Disitulah para wanita mulai mengutip ikan-ikan yang ada.
Hasil tangkapan panen ikan mereka bagikan ke seluruh masyarakat Suku Moy. Cara mencari ikan ini kemudian menjadi tradisi di masyarakat Suku Moy dan untuk memperingati inovasi tersebut, mereka menuangkannya dalam suatu tarian yang disebut Tari Wutukala ini.
Selain menceritakan bagaimana aktivitas kehidupan masyarakat Suku Moy, tarian Wutukala dimaknai sebagai ungkapan rasa terima kasih masyarakat atas limpahan berkat yang mereka dapatkan dari alam. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Polres Mamberamo Raya Papua Diserang Massa: Aparat Terluka, Mobil dan Bangunan Rusak
Penggerebekan KKB Dugwi Kogoya Berawal dari Temuan Ponsel di Lokasi Keributan
Menhut Raja Juli Minta Maaf Pembakaran Barang Bukti Mahkota Cenderawasih Dapat Reaksi Dari Warga Papua
Menhut Raja Juli Kirim Eselon 1 ke Papua Redam Ketegangan Insiden Mahkota Cenderawasih
Ketua Adat La Pago Minta Rakyat Papua Jangan Terprovokasi Insiden Pemusnahan Mahkota Cenderawasih
Kemenhut Minta Maaf Lukai Hati Rakyat Papua, Akui Salah Bakar Mahkota Cenderawasih
Rute Gerilya Undius Kogoya Bos KKB Intan Jaya Sebelum Meninggal di Wandai
Kecam Kekerasan dalam Demo di Jayapura, DPR: Ungkap Aktor Intelektual
DPR Kecam Pembakaran Sekolah oleh KKB di Papua, Minta Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa