Banjir Bali Disebabkan Kerusakan Lingkungan, AHY Khawatirkan Sektor Pariwisata Jadi Terganggu
Kerusakan akibat banjir di Denpasar Bali. (Foto: dok. Media Sosial)
MerahPutih.com - Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), angkat suara terkait banjir bandang yang terjadi di Bali.
AHY menyebutkan, bencana alam yang terjadi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah geografis.
Menurut AHY, letak geografis Indonesia cukup menantang dalam kaitannya dengan bencana alam. Lalu, ditambah pendangkalan sungai yang terjadi.
“Curah hujan yang begitu ekstrem, misalnya akan segera membuat air meluber dan akan mengenang ke berbagai sudut kota. Dan ini akan merusak dan membahayakan bagi manusia," kata AHY kepada wartawan di Jakarta, Kamis (11/9).
Baca juga:
Drainase Diduga Jadi Penyebab Banjir di Bali, DPR: Jika Dibiarkan Bisa Rugikan Masyarakat
Ia juga menekankan pentingnya penanganan serius terhadap sampah yang menghambat aliran sungai.
AHY mengingatkan, pencegahan bencana jauh lebih baik dan murah dibanding menanggulangi.
Pada kesempatan itu, AHY juga menegaskan, perlu adanya kepastian soal kemungkinan penyalahgunaan tata ruang.
Pengembangan industri yang mengabaikan aturan tata ruang bisa berujung pada bencana alam.
Baca juga:
Korban Banjir Bali Terus Bertambah, 14 Meninggal Dunia dan 562 Jiwa Mengungsi
"Nah inilah yang seringkali juga menjadi sumber malapetaka.," tutur AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini.
AHY juga menambahkan, daerah pariwisata yang alamnya bagus akan menarik wisatawan datang. Namun, jika masalah lingkungan terjadi, maka daya tarik terhadap daerah itu akan berkurang.
"Ketika ada masalah-masalah lingkungan, ada masalah-masalah yang membuat tidak nyaman, maka akan mengganggu juga sekaligus mengurangi daya tarik sektor pariwisata di sana," tutupnya
Baca juga:
Ia pun mengungkapkan, penanganan cepat harus dilakukan dalam mengatasi banjir di Bali.
Semua harus bekerja baik pemerintah provinsi, kabupaten, kota, tapi juga dukungan dari pemerintah pusat.
“Semua bekerja, baik pemerintah provinsi, kabupaten, kota, tapi juga dukungan dari pemerintah pusat,” tutup AHY. (knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Pencarian Korban Longsor di Cilacap, Polri Turunkan 155 Personel dan 4 Anjing Pelacak
Terkini Korban Meninggal Longsor Cilacap 2 Orang, Ini Identitas Jasad Terbaru
Potensi Bencana Hidrometeorologi Meningkat, Pemkab Bima NTB Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
Setiap Hari Ada 67 Ribu Orang Meninggalkan Rumah Akibat Bencana Dari Perubahan Iklim
Sejumlah Wilayah Kota Kabupaten di Sumatera Selatan Berstatus Waspada Curah Hujan Tinggi, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi
Bencana Alam di Ciamis Terjadi di 12 Titik pada Minggu, Paling Banyak Tanah Longsor
Proyek Penurapan Multiyears Sungai di Jakarta Digas Lagi, Fokus Kali Grogol Hingga Mookervart
Normalisasi Kali Krukut Mulai dari Segmen Tarakanita hingga Jembatan Tendean
Pekan Ini Jakarta Terancam Banjir Rob, 560 Pompa Disiapkan Pemerintah
Topan Kalmaegi Akibatkan 114 Orang Meninggal dan 127 Orang Hilang di Filipina