Yogurt Bagus Untuk Usus, Tapi...
Senin, 04 Januari 2021 -
KONSUMSI yogurt memang dapat bermanfaat bagi kesehatan usus. Tapi, sebaiknya perhatikan kandungannya agar hidangan ini tidak memberikan dampak buruk bagi kesehatan.
Melansir laman Antara dari laman Livestrong, paling tidak, yogurt yang kamu pilih harus mengandung dua probiotik, yakni Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus.
Baca Juga:
Organisasi Gastroenterologi Dunia mengatakan kedua jenis probiotik ini berhubungan dengan peningkatan pencernaan laktosa dan penurunan risiko diare dan sembelit.
Bakteri menguntungkan juga bisa membantu kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan penyakit iritasi usus besar (IBD). Namun, terkadang orang melakukan kesalahan saat memilih yogurt, salah satunya tidak teliti jika ada kandungan gula alternatif di dalam yogurt.

Membatasi jumlah gula tambahan dalam makanan kamu memang penting, tetapi memilih produk dengan alternatif gula tersebut bukanlah jawabannya. Terutama jika menyangkut mengenai kesehatan usus kamu.
Penelitian awal dalam jurnal Advances in Nutrition pada 2019 menunjukkan bahwa pemanis non-nutrisi seperti sucralose dan sakarin mengubah mikrobiota usus bukan dengan cara yang baik. Hal yang sama berlaku untuk stevia.
Untuk menghindari pemanis tersebut, selalu periksa daftar kandungan dalam yogurt terlebih dulu. Ada banyak pilihan yogurt rendah gula misalnya ditambah madu atau bahkan buah. Yogurt tawar atau plain adalah pilihan aman lainnya.
Selain itu, tidak semua merek yogurt memperlihatkan jumlah probiotik yang diukur dalam CFU (unit pembentuk koloni) dalam kemasannya. Jika ini masalahnya, kamu tidak dapat memastikan berapa banyak bakteri baik yang akan dicerna dalam usus.
Kesalahan lainnya, justru memilih yogurt tinggi gula. Meskipun beberapa yogurt tidak mengandung gula tambahan, merek lain dapat mengemas lebih dari 20 gram gula tambahan per porsi.
Baca Juga:

Membatasi kandungan gula tambahan penting untuk kesehatan kita secara keseluruhan. American Heart Association merekomendasikan kamu untuk tidak mengonsumsi lebih dari 10 persen total kalori yang berasal dari gula tambahan.
Gula tambahan biasanya cepat diserap, sehingga tidak benar-benar sampai ke ujung saluran pencernaan tempat mikroba hidup, demikian menurut Food Insight.
Jadi, selalu periksa jumlah gula tambahan pada label nutrisi sebelum membelinya. Soal rasa, pilih satu dengan tujuh gram gula tambahan atau kurang. Semakin rendah gula tersebut, akan semakin baik untuk menurunkan berat badan dan kesehatan secara keseluruhan. (scp)
Baca juga: