Tongkrongan Generasi Z Kepincut Pakai Kamera Analog
Minggu, 18 April 2021 -
KAMERA analog tengah menjadi primadona dalam dunia fotografi. Anak-anak 90an balik lagi ke jenis kamera dengan roll film ini karena ingin menghidupkan kembali kenangan masa kecil saat orang tua mereka memfoto mereka dengan kamera analog.
Tapi ternyata bukan cuma anak 90an aja yang gandrung dengan kamera analog, generasi Z yang enggak pernah mengalami masa-masa ngoleksi album foto dan nyimpan klise foto ikutan jatuh cinta dengan si klasik ini.
Baca juga:
"Generasi Z yang enggak pernah ngalamin era kamera analog mikir ini sesuatu yang baru. Loh kok lucu? Loh kok unik? Makanya sekarang kembali booming," ujar Andika Yogiswara, Admin dan Operator Lab di Fotogra Film Lab.
Alasan pertama mereka kepincut dengan kamera analog tentu saja karena kamera ini merupakan sesuatu yang baru bagi mereka. Warna yang dihasilkan pun cenderung vintage atau retro.

Selain itu, sebagai "nenek moyangnya" kamera, kamera analog menjadi pondasi bagi dunia fotografi. "Kamera analog itu kan keluar sebelum ada era digital. Semuanya berbasis film. Kamera analog itu jadi dasarnya fotografi. Ketika bisa pakai analog dikasih kamera apapun bisa," jelas Yogi.
Yang membuat kamera ini terasa semakin spesial bagi pengikut setianya adalah prosesnya yang bikin penasaran.
"Sensasi nyuci film kurang lebih kayak lagi PDKT dan mau nembak pasangan. Nunggu jawaban si dia diterima bikin deg-degan. Kamu gatau hasilnya bakal jelek, gelap, atau terang. Proses itu yang bikin deg-degan. Ketika keluar hasilnya dan ternyata lebih bagus dari ekspektasi senengnya bisa sampe berbulan-bulan," ungkapnya.
Dalam dunia kamera analog, roll film memainkan peranan penting. Yogi menuturkan bahwa ada perbedaan dasar pada tone di tiap roll film. "Kalo kodak kuat di warna warm (hangat) kayak kuning, oranye dan lain-lain. Sementara Fuji karakter warnanya kuat di hijau atau biru," jelasnya.
"Kalo kodak aku prefer untuk potret atau foto human. Karena dia fokus di warna kuning jadi warna kulit keliatan lebih matang. Sementara roll film Fuji digunakan untuk foto landscape atau foto outdoor, foto langit, atau daun karena menghasilkan warna yang lebih kuat," lanjutnya.

Peranannya yang begitu penting membuat kita harus melakukan perawatan pada roll film. Roll film terdiri dari emulsi kimia. Ketika ia terpapar panas, emulsi akan mengembang dan terjadi kerusakan. Untuk itu, Yogi menyarankan untuk menyimpannya di kulkas.
"Film itu kan ada jangka kadaluwarsanya, kalau disimpan di kulkas bisa lebih lama. Selama masih di kulkas mau lima tahun atau lebih masih fresh," urainya.
Ketika hunting foto, Yogi dan teman-temannya yang berbasis di Semarang punya tempat andalan. "Biasanya di Kota Lama, Pecinan dan Pelabuhan," tuturnya. (avia)
Baca juga: