Single Perdana TEMPRA 'Insomnia' Angkat Frustrasi dan Malam Tanpa Tidur
Selasa, 30 Desember 2025 -
MerahPutih.com - Unit musik TEMPRA resmi memperkenalkan diri ke industri musik Tanah Air melalui single debut berjudul Insomnia.
Lagu ini hadir sebagai luapan emosi yang merefleksikan frustrasi, kegelisahan, dan kebingungan batin seseorang yang terjebak dalam malam-malam panjang tanpa akhir, ketika pikiran tak pernah benar-benar menemukan ruang untuk beristirahat.
TEMPRA diperkuat oleh Asyefi (vokal/gitar), Ichiro (gitar), Angga (bass), dan Buggy (drum). Melalui Insomnia, mereka meramu energi rock yang keras, nuansa blues yang pekat, serta sentuhan eksperimental menjadi sebuah sajian musikal yang emosional, dinamis, dan sarat lapisan makna.
Baca juga:
Jeima Aleyya Haudy Hadirkan Nuansa Jazz Romantis di Single Debut '16.45'
Asyefi menjelaskan, Insomnia merupakan representasi jujur dari kegelisahan yang pernah—dan mungkin masih—dialami banyak orang. Lagu ini menjadi perjalanan batin yang dekat dengan realitas keseharian, terutama bagi mereka yang akrab dengan kecemasan dan pikiran yang tak kunjung tenang.
Secara struktur, Insomnia dibagi ke dalam tiga bagian utama. Bagian pembuka hadir dengan aransemen yang agresif dan meledak-ledak, mencerminkan luapan kekesalan serta kemarahan akibat hiruk pikuk isi kepala yang terlalu rumit untuk diredam hingga tertidur.
Memasuki bagian tengah, tempo lagu melambat dengan nuansa slow blues. Di bagian ini, muncul suara-suara teriakan samar yang seolah datang dari ruang tak bernama, menggambarkan reaksi psikologis dari perjalanan imaji yang berlapis, gelisah, dan terasa tak berujung.
Baca juga:
Debut Manis Widya Wirayanti, Lagu 'Saling Jaga' Angkat Makna Cinta Sehat
Bagian ketiga membawa perubahan suasana melalui balutan koor yang lebih menenangkan. Bisikan kolektif perlahan meresap ke dalam pikiran, menghadirkan sugesti untuk melepaskan, menerima, dan mengikhlaskan kegelisahan yang selama ini mengurung batin.
Sebagai penutup, Insomnia kembali mengeras dengan aransemen yang padat dan kompleks. Bagian ini menjadi simbol kelelahan mental akibat insomnia yang terus menghantui, menegaskan kondisi ketika tubuh lelah, tetapi pikiran tak pernah benar-benar berhenti. (Far)