Setelah Buang Sifat Egois, Liliyana Natsir Makin Solid dengan Tontowi Ahmad
Kamis, 25 Agustus 2016 -
MerahPutih Raket - Pemain spesialis ganda campuran Liliyana Natsir membeberkan rahasia suksesnya meraih medali emas di arena Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Pasangan Tontowi Ahmad di lapangan ini mengakui dirinya melakukan introspeksi diri sebelum berjuang di Olimpiade Rio 2016.
Hasilnya, kerjasama pasangan asal klub Djarum ini memang berbuah manis. Medali emas yang telah lama dirindukan akhirnya berhasil diraih usai mengalahkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying (Malaysia), dengan skor 21-14, 21-12.
Liliyana mengaku meskipun sudah punya segudang prestasi, namun tak pernah enggan untuk terus belajar dan memperbaiki diri.Satu hal tepat yang dilakukannya sebelum olimpiade adalah mengevaluasi penampilannya bersama Tontowi semenjak berpasangan dari tahun 2010.
“Saya menghilangkan keegoisan yang sebelum-sebelumnya saya lakukan. Kalau Owi melakukan kesalahan di lapangan, saya selalu berekspresi tidak suka. Lalu saya berpikir, ini adalah olimpiade, event penting. Saya berusaha banget nahan emosi, saya berpikir bahwa Tontowi pasti juga ingin menang, dia nggak mungkin mau kalah,” kata Liliyana di Pelatnas Cipayung, Rabu (24/8) seperti dikutip dari siaran pers PBSI.
“Dari sini timbul kekuatan, lawan sepertinya juga bingung, kok kami berubah? Biasanya kami kurang harmonis dan cekcok di lapangan,” tuturnya.
Usaha Liliyana ini memang terbukti dapat memperbaiki komunikasinya dengan Tontowi di lapangan. Keduanya ternyata lebih kuat dan lebih solid. Pasangan ganda campuran nomor satu dunia asal Tiongkok, Zhang Nan/Zhao Yunlei, bahkan tak dapat berbuat banyak saat menghadapi Tontowi/Liliyana di partai semifinal. Juara bertahan ini disingkirkan Tontowi/Liliyana dalam dua game langsung, 21-16, 21-15.
Tak cuma itu, meskipun pemain kelahiran Manado, 9 September 1985 ini menyadari bahwa ia sudah tak lagi muda, semangat dan ambisinya untuk meraih emas olimpiade tetap berkobar. Semua program latihan yang disiapkan oleh sang pelatih, Richard Mainaky, dilahap Liliyana tanpa banyak protes.
“Pelatih memang mengatur pola latihan saya karena saya sudah berumur. Tetapi saya bilang sama kak Icad (Richard), (program) apapun yang kak Icad kasih, saya terima. Saat itu kak Icad sampai bilang kalau saya seperti atlet usia 20-an. Ya, ini semua demi olimpiade terakhir saya,” ucap Liliyana.
BACA JUGA:
- Ucapan Terima Kasih Liliyana Natsir kepada Pemerintah
- Dahsyat, Emas Olimpiade Ternyata Impian Liliyana Natsir Sejak Kecil!
- Selain Penyayang, Liliyana Natsir juga Anak yang Manja
- Doa Orangtua Selalu Temani Liliana Sebelum dan Sesudah Bertanding
- Liliana Natsir Bawa Emas, Orangtuanya Bersukacita