Seru dan Menegangkannya Pasola di Sumba

INDONESIA memiliki kebudayaan yang beragam. Kebudayaan yang tersebar di 33 provinsi tersebut memiliki karakteristik dan ciri khas. Karakteristik kebudayaan yang eksis di Indonesia dipengaruhi oleh faktor geografis, agama, politik, ekonomi dan lain-lain. Kebudayaan tersebut salah satunya tercermin dari ritual dan upacara adat yang kerap dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Di Pulau Sumba, salah satu ritual yang cukup terkenal adalah Festival Pasola Lamboya. Pasola berasal dari kata Sola. Sola adalah nama tombak yang bisa dilemparkan ke lawan. Sebelumnya, peserta festival tersebut menggunakan tombak yang tajam. Namun alasan keselamatan menjadi alasan masyarakat sekitar menggunakan ujung tombak yang lebih tumpul. Pasola Lamboya adalah festival perang adat yang diselenggarakan untuk menyambut masa panen. Festival Pasola merupakan ritual dari kepercayaan lokal bernama Marapu dan diadakan pada Februari dan Maret.

Pasola merupakan aksi perang-perangan yang dilakukan dua kelompok sembari berkuda. Masing-masing kelompok terdiri dari 100 orang dan bersenjatakan tombak. Acara tersebut memacu adrenalin karena tak jarang ada anggota pasukan yang menjadi korban. Meskipun terkesan sadis, masyarakat tak melihat hal tersebut sebagai malapetaka. Mereka justru melihatnya sebagai pertanda baik. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, banyaknya korban yang berjatuhan mengindikasi banyaknya hasil panen yang mereka dapatkan di kemudian hari.

Walaupun festival tersebut dirayakan oleh masyarakat Sumba, tak jarang turis menyambangi lokasi Festival Pasola. Beberapa di antaranya ingin mengetahui festival yang ada sejak puluhan tahun lalu sementara yang lainnya justru ingin mempelajari relasi antara festival tersebut dengan kepercayaan masyarakat. Jika kau ingin berkunjung ke Sumba dan ingin menyaksikan Festival Pasola, Pasola dilakukan disejumlah wilayah di Sumba diantaranya di Gaura, Lamboya, dan Wanokaka. (avia)