Sengketa Kontrak Eksklusif dengan ADOR, Orangtua Member NewJeans Terbelah sampai Melibatkan Pengadilan Keluarga
Sabtu, 05 April 2025 -
MERAHPUTIH.COM - KUBU orangtua para member NewJeans terbelah. Dalam laporan terbaru, terungkap beberapa orangtua menentang sengketa pemutusan kontrak eksklusif yang sedang berlangsung antara anak-anak mereka dan ADOR. Ini menandai pertama kalinya muncul perpecahan di antara para orangtua anggota grup tersebut.
Seperti dilansir Allkpop, sengketa kontrak antara NewJeans dan ADOR dimulai pada April 2024. Sengketa dipicu ketegangan antara HYBE (induk perusahaan ADOR) dan mantan perwakilan ADOR, Min Hee-jin. Para anggota NewJeans mengklaim kontrak eksklusif mereka telah berakhir pada 29 November 2024 karena ADOR gagal memenuhi kewajiban kontrak. Sejak saat itu, para orangtua grup ini mengambil peran lebih aktif, bahkan membentuk akun media sosial untuk secara publik menyuarakan posisi NewJeans.
Sidang pertama kasus konfirmasi keabsahan kontrak eksklusif digelar di Pengadilan Distrik Pusat Seoul pada Kamis (3/4). Dalam persidangan tersebut, hakim menanyakan kepada pihak NewJeans mengenai keputusan pengadilan keluarga soal pelaksanaan hak orangtua untuk semua tindakan hukum yang dilakukan. Pernyataan ini menunjukkan kini terjadi konflik di antara orangtua terkait dengan hak pengambilan keputusan hukum.
Dari para anggota NewJeans, dua di antaranya masih di bawah umur, yakni Hyein dan Haerin. Dilaporkan, terjadi perbedaan pendapat di antara orangtua salah satu anggota yang masih di bawah umur terkait dengan pemutusan kontrak menyebabkan keterlibatan pengadilan keluarga. Ini merupakan indikasi pertama bahwa para orangtua kini terpecah dalam menyikapi kelanjutan gugatan hukum tersebut.
Baca juga:
Ganti Nama lagi, NewJeans Semua Nama Akun Media Sosial Berubah Jadi mhdhh_friends
Sebelumnya, pada 7 Maret, saat sidang permohonan penangguhan sementara untuk mengamankan posisi agensi, isu serupa juga mencuat. Pengadilan menyatakan permasalahan terkait dengan hak orangtua harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum kasus bisa dilanjutkan karena ada kekhawatiran soal keabsahan surat kuasa.
Menurut hukum Korsel, dalam kasus yang melibatkan anak di bawah umur, kedua orangtua harus bersama-sama mewakili kepentingan anak mereka. Ketidaksepakatan antarorangtua terkait dengan pemutusan kontrak menunjukkan intervensi hukum tambahan mungkin diperlukan untuk menyelesaikan sengketa ini.
Pihak kuasa hukum NewJeans menyampaikan bahwa putusan dari pengadilan keluarga diharapkan keluar dalam waktu dekat. Dengan begitu, penyelesaian akhir mungkin akan diumumkan minggu berikutnya. Namun, pengadilan mencatat belum ada perbaikan terkait dengan isu surat kuasa. Hal itu menandakan para orangtua belum mencapai kesepakatan mengenai langkah hukum selanjutnya.
Meski dihadapkan pada tantangan tersebut, jalannya persidangan pada 3 April menunjukkan orangtua yang menentang gugatan memiliki pengaruh terbatas. Akibatnya, kasus akan tetap dilanjutkan sesuai dengan sikap orangtua yang mendukung pemutusan kontrak.
Selama ini, para orangtua NewJeans secara konsisten menyuarakan melalui media sosial dan pernyataan publik bahwa ADOR telah gagal memenuhi kewajiban mereka sebagai agensi. Itulah yang menjadi dasar pemutusan kontrak. Mereka juga menegaskan mereka tidak memiliki kewajiban ataupun hak untuk mengatur atau mencampuri aktivitas anak-anak mereka.
Namun, dengan perkembangan terbaru dan keputusan pengadilan yang mengabulkan permohonan ADOR untuk menghentikan aktivitas NewJeans, tampaknya bahkan dalam kelompok orangtua kini muncul perpecahan. Ini mengindikasikan arah perselisihan ini mungkin akan berubah dalam waktu dekat.(dwi)
Baca juga: