‘Priscilla’, Cinta dalam Sepotong Mode
Rabu, 08 November 2023 -
JAUH sebelum populernya hubungan antara Kim dan Kanye atau Posh dan Becks, ada Priscilla dan Elvis Presley. Inilah pasangan glamor dan fashion-forward yang kisah cintanya penuh jejak tak terhapuskan dalam budaya pop. Gaya ikonik mereka telah melampaui generasi, menjadikan mereka kisah unik dalam sejarah mode.
Mengutip Elle, Priscilla disutradarai oleh Sofia Coppola, mengangkat kisah tentang Elvis dan Priscilla. Elvis memulai hubungan romantisnya dengan Priscilla sejak Priscilla masih remaja.
Priscilla baru berusia 14 tahun saat pertama kali bertemu dengan Elvis yang berusia 24 tahun. Mereka bertemu di sebuah pesta di Jerman pada 1959.
Hubungan mereka bertahan selama lebih dari 10 tahun. Mereka menikah di Las Vegas pada 1967. Priscilla mengenakan gaun putih yang dipenuhi mutiara, sementara Elvis memakai tuksedo paisley hitam.
Baca juga:
Austin Butler Cerita Pengalaman Memerankan Sosok Elvis Presley
Ini hanyalah salah satu dari sekian banyak momen yang menjadi inspirasi perancang kostum Stacey Battat saat mendandani film terbaru sutradara Sofia Coppola.
Dikutip dari CNN Style, Battat menjelaskan inspirasi dari film ini. “Kami melihat majalah dan referensi lain untuk mengumpulkan tampilan tengahnya - potongan-potongan di antara tolok ukur tersebut, sehingga kami memiliki garis waktu yang jelas dan tidak terasa mendadak,” kata Battat.
Dengan anggaran yang ketat dan jadwal pemotretan selama 30 hari, setiap sumber daya digunakan secara efisien, termasuk memanfaatkan koneksi Sofia Coppola di industri mode. Chanel mendesain dan memproduksi gaun pengantin Priscilla, sementara pakaian rajut Elvis yang ikonik dipasok langsung dari Valentino.
Dalam Priscilla, koleksi busana pasangan ini dan hasrat mereka dalam hal pencitraan menjadi fokus cerita. Bagi Priscilla dan Elvis, pakaian adalah sarana ungkap diri yang disengaja dan diperhitungkan.
Priscilla, khususnya, menggunakan pakaiannya untuk menyapa paparazzi dengan kepercayaan diri seperti seorang ratu. Sementara Elvis beralih dari setelan jas yang kaku ke jumpsuit berlian imitasi yang flamboyan pada awal tahun 1970-an untuk membentuk kembali citranya.
Seperti yang dikatakan Battat dengan tegas, “Pakaian adalah baju zirah dan identitas mereka.”
Namun, film ini juga mengeksplorasi kompleksitas hubungan mereka melalui pakaian mereka. Kontrol Elvis terhadap citra Priscilla menjadi jelas saat dia pindah ke Graceland dan mengalami perubahan. Elvis mendikte pilihan gaya Priscilla.
Baca juga:
Film ini mengungkapkan bagaimana pakaian dapat menjadi alat komunikasi yang kuat, membentuk lanskap emosional dalam sebuah narasi. Sofia Coppola, yang dikenal karena menangkap nuansa perempuan muda yang menavigasi cinta dan kekuasaan, dengan terampil menggunakan busana untuk menyampaikan dinamika psikologis karakter.
Para aktor, Jacob Elordi dan Cailee Spaeny, berkolaborasi dengan Battat untuk menyelidiki faktor psikologis yang mendorong estetika karakter mereka. Sebagai contoh, rasa tidak aman Priscilla terhadap Ann-Margret, seorang aktris yang digosipkan berselingkuh dengan Elvis, membuatnya mengubah gaya.
Momen ini digambarkan dengan indah dalam sebuah adegan ketika Priscilla, dengan gaun merah muda yang menyerupai gaun yang dikenakan oleh Ann-Margret, menyiksa dirinya sendiri dengan gosip terbaru tentang suaminya.
Perhatian Battat terhadap detail menambah kedalaman karakter dan hubungan mereka, bahkan jika beberapa detail luput dari perhatian penonton.
Priscilla lebih dari sekadar film biografi. Ini adalah sebuah perjalanan sejoli melalui sejarah mode dan penyelaman ke kompleksitas emosi dua tokoh ikonik.
Pendekatan unik Sofia Coppola dalam bercerita dan desain kostum yang cermat dari Stacey Battat membuat film ini wajib ditonton oleh para penggemar mode dan mereka yang tertarik dengan seluk-beluk cinta, kekuasaan, dan identitas. (nda)
Baca juga:
Perankan Elvis Presley, Aktor Austin Butler Raih Golden Globe Awards 2023