Pemkot Solo Batasi Masuk Taman Balekambang, Rawan Rusak

Rabu, 07 Agustus 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, berencana membatasi jumlah pengunjung harian Taman Balekambang Solo maksimal 3.000 orang per hari.

Langkah tersebut dilakukan setelah ditemukan banyak tanaman rusak karena diinjak-injak oleh pengunjung yang membludak.

Kepala Dinas Pariwisata Solo Aryo Widyandoko mengatakan Pemkot Solo merencanakan pembatasan pengunjung masuk Taman Balekambang agar memberikan kenyamanan kepada warga dan mengantisipasi kerusakan tanaman.

“Kita sudah evaluasi setelah Taman Balekambang resmi dibuka pada 25 Juli 2024. Rencana begitu, ada pembatasan pengunjung, di angka 3.000 per hari,” kata Aryo, Selasa (6/8) di Jawa Tengah.

Baca juga:

Pengunjung Keluhkan Parkir 'Ngepruk' di Taman Balekambang

Menurutnya, pembatasan pengunjung juga dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan parkir di dalam kawasan Taman Balekambang. Pertimbangan ini diambil menimbang banyaknya jumlah pengunjung yang masuk pada akhir pekan lalu.

“Data masuk pada Sabtu-Minggu prediksi kami lebih dari 5.000 pengunjung, jadi tempat parkir di dalam tidak kami fungsikan karena parkirnya hanya 3.000 kendaraan," kata dia.

Disinggung soal penerapan retribusi untuk pengunjung, pihaknya mengungkapkan uji coba berbayar sudah dilakukan beberapa waktu lalu dan dalam minggu ini masih akan berlanjut. Selain itu, pembelian tiket masih menggunakan mekanisme reservasi.

“Kami buka linknya untuk daftar. Linknya ini untuk masyarakat umum, kalau kegiatan yang akan dilakukan di Balekambang masih harus lewat surat dulu, tapi kalau mau foto prewed bisa lewat link," papar dia.

Baca juga:

Taman Balekambang Solo Bakal Jadi Pusat Edukasi Hingga Seni Kebudayaan Lokal

Dia menambahkan harga tiket masih akan dikenakan sebesar Rp 5.000, mengingat di dalam Taman Balekambang belum ada pertunjukan.

“Pengunjung akan dikenakan tarif sebesar Rp 20 ribu per orang saat sudah ada pertunjukan di dalam Taman Balekambang.

Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa menambahkan pengelolaan Taman Balekambang pasca revitalisasi menjadi pekerjaan rumah yang harus dirampungkan. Hal ini penting dilakukan menimbang biaya operasional dan perawatan yang cukup tinggi.

"Nanti akan kita carikan investor, saya yakin banyak tokoh Solo yang punya kemampuan mengelola Taman Balekambang,” tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan