Pandemi Mengubah Persepsi Orang Tentang Berkencan

Senin, 14 Februari 2022 - annehs

TERPIKAT dengan seseorang karena penampilan fisiknya tak lagi bisa berlaku dalam dunia perkencanan jika kesehatan sendiri yang menjadi taruhan. Begitu juga dengan harta dan status yang dimiliki seseorang. Meskipun sudah menawarkan berbagai hadiah dan gaya hidup mewah, jika kamu belum divaksin, tidak sedikit lawan jenis yang mager untuk bertemu dan berkencan denganmu.

Bayangkan saja, ketemuan di coffeeshop dan nonton bioskop dianggap sebagai kegiatan yang mengancam nyawa di tengah pandemi COVID-19 ini. Maka dari itu, kewaspadaan seseorang akan kesehatan dan jiwa sosial menjadi salah satu faktor utama yang diperhitungkan.

Kejujuran adalah yang terpenting. (Foto Unsplash/GIorgio Trovato)
Bukan lagi fisik, sifat dan cara pandang menjadi hal yang unggul. (Foto Unsplash/GIorgio Trovato)

Bahkan, laman Channel News Asia melaporkan bahwa status vaksinasi seseorang sangat berpengaruh pada aplikasi kencan online. Pada April 2021, ada peningkatan sebesar 680% mengenai penyebutan vaksinasi di profil para pengguna situs kencan OkCupid dibandingkan dua bulan sebelumnya.

Baca Juga:

Tinder akan Perkenalkan Fitur Background Checks dalam Aplikasi

Tidak hanya itu, lebih dari setengah pengguna aplikasi kencan Hinge juga mengatakan ingin melakukan kencan secara langsung jika sudah divaksin.

Sebagian orang juga menilai kecocokan mereka berdasarkan pandangan mengenai pandemi COVID-19. Jika seseorang tak perduli dengan pandemi COVID-19, maka para lawan jenis pun sudah bisa menilai bahwa orang tersebut memiliki tanggung jawab sosial dan rasa kepedulian yang rendah terhadap orang lain sehingga menjadi red flag bagi hubungan mereka kelak.

Sebaliknya, dua orang yang memilki visi dan misi kesehatan yang serupa lebih berpotensi untuk menjalani hubungan romantis yang sehat dan berkelanjutan.

Di sisi lain, pandemi COVID-19 juga membuat banyak orang berpikir tentang percintaan. Berkencan bukan lagi hanya bersenang-senang bersama, tetapi lebih kepada menemukan sosok orang yang benar-benar tepat untukmu.

Ketika mengisolasi diri di rumah selama pandemi, banyak orang yang menghabiskan waktunya sendirian. Masa-masa ini membuat orang memikirkan tentang kehidupan dan cara mereka mengenai pandang hidup.

Baca Juga:

Tinder Hasilkan Rp16,4 Triliun Per Tahun, Gara-gara Populasi Jomlo Meningkat?

Pandemi juga membuat orang lebih mengutamakan dan menghargai diri sendiri. Psikolog klinis asal Los Angeles dan penulis buku How To Be Single And Happy mengatakan kepada CNA Lifestyle bahwa kasih sayang kepada diri sendiri menjadi salah satu perubahan positif di tengah pandemi.

Ketahui terlebih dahulu informasi tentang dirinya. (Foto unsplash/Pratik Gupta)
Dunia perkencanan menjadi semakin otentik. (Foto unsplash/Pratik Gupta)

"Setelah menghabiskan dua tahun dengan kehidupan tertunda, aku rasa orang-orang semakin merasa jelas tentang apa yang penting bagi mereka dan apa yang ingin mereka terima," ungkapnya.

Menurut laporan Future of Dating dari aplikasi kencan Tinder, terlihat bawa para pengguna Tinder menjadi lebih jujur dan transparan pada batasan pribadi. Ini melahirkan prediksi bahwa hubungan romantis akan lebih jujur dan otentik ketika pandemi berakhir. (SHN)

BACA JUGA:

Vintage Abis! Seniman Swedia Buat Toko Vinyl Khusus Tikus

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan