Mengingat Bencana Tsunami di Museum Tsunami

Kamis, 01 Juni 2017 - Ikhsan Aryo Digdo

Bagi Anda sedang berlibur ke Aceh, Anda bisa mampir sejenak ke Museum Tsunami. Ya, seperti namanya, Museum Tsunami dibuat untuk mengingat bencana tsunami yang menimpa Aceh pada tahun 2006 lalu. Museum yang berlokasi di Jl. Sultan Iskandar Muda No.3, Banda Aceh ini, dibangun pada tahun 2009.

Dengan dana sekitar Rp70 miliar, desain museum ini di desain oleh walikota Bandung, Ridwan Kamil. Saat masuk ke museum, Anda akan disambut sebuah lorong gelap seperti gelombang tsunami setinggi 40 meter dengan efek air jatuh. Setelah melewati lorong tersebut, Anda akan disambut oleh sebuah layar yang akan memperlihatkan foto-foto pasca tsunami yang berada pada suatu ruangan.

Lanjut dari ruangan tersebut, Anda akan memasuki ruangan yang disebut "Fighting Room" atau biasa juga disebut cerobong "Light of God". Ruangan tersebut berbentuk seperti cerobong dengan tulisan Allah di puncaknya. Di sini Anda bisa merasakan situasi seperti tersekap oleh gelombang tsunami. Terdapat pula nama-nama korban yang tertulis pada dinding di ruangan tersebut.

Nama-nama korban yang tercantum di dinding ruangan "Light of God" (Foto: pecintawisata.wordpress)

Untuk keluar dari ruangan ini Anda akan menelusuri jalan memutar keatas, seakan Anda sedang berusaha keluar dari sebuah gelombang tsunami. Sampainya di atas, Anda akan menemukan sebuah jembatan yang bernama jembatan harapan. Lagi-lagi Anda akan merasa melewati gelombang tsunami. Setelah itu, Anda akan memasuki sebuah ruangan untuk memutarkan film dokumenter tsunami dengan durasi 15 menit.

Pada akhirnya, setelah menyaksikan pemutaran film tersebut, Anda akan menuju ruangan yang terdapat beberapa foto besar dan artefak tsunami. Misalnya seperti, foto jam Masjid Raya Baiturahman yang jatuh pada insiden tersebut dan foto-foto pasca Tsunami. Juga artefak seperti miniatur tentang tsunami dan miniatur orang-orang yang sedang berusaha untuk menghindar dari gelombang tsunami.

Foto-foto pasca tsunami di Museum Tsunami Aceh (Foto: usemayjourney.wordpress)

Museum ini buka setiap hari dari jam 9 pagi- jam 4.45 sore. Jika menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa lewat dari arah jalan Sulaeman Daud, belok kiri menuju jalan Sultan Iskandar muda, dari sini ikuti jalan hingga sampai ke Museum Tsunami. Anda juga bisa menggunakan angkot nomor 05 jurusan Terminal Punge-Ulee Lheu.

Baca juga artikel Menengok Museum Manusia Purba Sangiran di Sragen

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan