Mengenal Love Bombing, Jangan Gampang Baper dengan Ungkapan Cinta

Senin, 21 Maret 2022 - Andreas Pranatalta

PAS awal-awal masa PDKT, biasanya lawan jenis yang jatuh cinta duluan akan bersikap manis dan memberikan yang terbaik. Tapi, waspada love bombing yang mungkin saja hadir dalam hubungan. Love bombing biasanya ditandai dengan perilaku manipulatif oleh pasangan, setelah kamu mendapatkan perlakuan penuh cinta.

Saat jatuh cinta, normal rasanya jika pasangan memanjakanmu dengan perhatian, hadiah-hadiah manis, dan gestur romantis. Kamu pun akan terbawa suasana dan semakin yakin bahwa mereka yang terbaik dan kamu cari. Namun terkadang, semua hal yang diberikan dengan penuh cinta itu hanyalah taktif manipulatif. Kamu dibuat jatuh cinta sedalam-dalamnya, sehingga dia bisa mengendalikan kehidupanmu. Perilaku ini sering disebut dengan istilah love bombing.

Mengutip laman Alodokter, ada beberapa alasan seseorang melakukan love bombing, salah satunya gangguan kepribadian narsistik. Gangguan kepribadian ini ditandai dengan keinginan untuk memanipulasi seseorang, dengan memberikan berbagai pujian dan perhatian agar mereka terlihat sebagai pasangan sempurna.

Baca juga:

Ungkapan Cinta Nan Mesra Salsa Dahlia untuk Ridho

Jangan Gampang Baper dengan Ungkapan Cinta
Curiga jika mereka terlalu romantis atau sering memberikan barang. (Foto: Unsplash/Naomi Irons)

Ada pun tanda-tanda love bombing yang harus kamu waspadainya, seperti komunikasi satu arah. Jika pasanganmu lebih banyak berbicara tentang diri mereka sendiri dan tidak mengacuhkan keinginan atau kebutuhanmu, ini bisa jadi salah satu tandanya. Komunikasi satu arah ini bukan hanya tidak sehat, tetapi menciptakan celah bagi mereka untuk mengontrol apa pun tentangmu.

Yang kedua adalah terlalu banyak memberi hadiah. Meski menyenangkan, kamu perlu curiga saat hadiah yang diberikan terlalu banyak dan terkesan berlebihan. Pelaku love bombing juga biasanya tidak mau mendengarkan penolakan atas hadiah yang mereka berikan.

Cara ini menjadi taktik agar kamu merasa berutang budi kepada mereka. Saat merasa berutang budi, biasanya seseorang akan lebih mudah mengabulkan keinginan orang lain.

Baca juga:

Ungkapan Cinta Nyata Soundwave di 'Real Love'

Jangan Gampang Baper dengan Ungkapan Cinta
Ini waktu yang tepat untuk mengakhiri hubungan. (Foto: Unsplash/Matteo Raw)

Selalu memberikan kata-kata pujian pun termasuk tanda love bombing. Seperti "Aku mau hidup denganmu selamanya", "Kamu bikin aku nyaman", "Cuma sama kamu aku bisa seperti ini", dan masih banyak lagi. Hal ini patut dicurigai karena bisa jadi terkesan tidak tulus.

Pasangan yang sensitif terhadap kritik juga cenderung mengidap gangguan kepribadian narsistik. Mereka akan merasa terhinda saat kamu melontarkan kritik dan berujung dengan penyangkalan.

Hubungan yang sehat akan memberikan kesempatan yang lain untuk mengekspresikan atau melakukan hal yang disukai. Tentu bukanlah hal yang salah jika memberikan perhatian dan cinta. Namun perlu disadari, perhatian yang terlalu berlebihan juga tidak enak dipandang.

Jika kamu merasakannya, cobalaha ajak pasanganmu berkomunikasi. Utarakan segala hal yang mengganjaln di hati, baik itu ungkapan cinta yang terasa mencurigakan maupun batasan dalam bergaul yang membautmu merasa terkekang. Jika ia menanggapinya dengan amarah atau justru semain mencoba mengontrol kehidupanmu, ini saat yang tepat untuk mengakhiri hubungan. (and)

Baca juga:

Dewi Gita Hadirkan Rasa yang Bermekaran di Lagu 'Kau Cinta Putihku'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan